24 parts Ongoing Dari segi harapan, kembali bersama adalah harapan yang selalu ku harapkan.
Dari segi kenangan, kenangan dengannya adalah kenangan yang ku rindukan.
Dan dari segi ingatan, Ingatan akan dirinya adalah ingatan yang tak ingin ku lupakan.
Aku dan-nya waktu itu, angan-angan, ekspetasi berlebihan, juga ke egois-an. Waktu itu, dan ku harap kita bertemu kembali dengan perasaan yang sama.
Ku harap waktu menunggu ku tak terbuang sia-sia ya?
□○□
"Lo tuh jarang mandi kan?" tanya ku.
Edgar mengangguk dengan enteng. "Dingin gini ngapain mandi?"
Aku menganga di buatnya. "Pantes deh bau."
Edgar terkekeh, kekehan yang terlihat sangat renyah di telinga pendengar, kek kerupuk aja.
"Nih cium!!" Edgar mengambil jaketnya dan langsung mengarahkannya pada wajah ku, tepatnya hidung ku.
"Apasii, mau bius gue ya lo?!"
"Bau nggak? Wangikan!!"
Dalam hati memang mengiyakan namun di depan Edgar aku hanya memasang wajah sebal padanya.
□○□
Hai, perkenalkan aku Thifani Arzelia. Hidup ku biasa-biasa saja sebelum cowok itu tiba-tiba hadir di hidup ku. Yap, mungkin agak-agak mirip dengan cerita cinta pada umumnya yang dekat lalu jadian. Namun tak semudah apa yang diinginkan. Cinta ku bertepuk sebelah tangan? Gengsi? Lalu asing?
Edgar Erzantara, namanya terkenal dengan 2 kata itu. Banyak yang tak tau jika nama lengkapnya mempunyai 3 kata, Edgar Erzantara Alvarez. Mungkin sangat tidak penting namun entah kenapa aku sangat bangga mengetahuinya.
Edgar itu brandalan sekolah. Cowok berperawakan tinggi tegap itu sangat tidak menyukai peraturan sekolah. Seseorang yang ingin berkuasa dan ingin diakui berkuasa itulah dia dari pandangan ku. Namun setelah mengenalnya lebih dalam lagi pandangan itu berubah.