Hampir genap tiga puluh tahun usiaku. Teman-teman sebaya sudah banyak yang menemukan muara cintanya, sedangkan aku masih begini saja; terbelenggu masa lalu. Tak usah dikasihani, begini-begini aku memiliki teman kencan yang sabarnya seluas samudera; memaklumi kondisiku dengan lapangnya. Seperti sepasang muda-mudi, bisa dikatakan akupun berpacaran. Malam minggu saatnya wakuncar terbaik, tahu apa wakuncar? Waktu kunjung pacar, istilah lagu dangdut yang tersohor pada masanya. Terkadang hanya bertandang di teras rumah, sesekali menonton ke bioskop, acapkali makan malam di luar sambil mendengar live music biar asyik. Oh ya, belum kuberitahu ya, enaknya pacarku ini, kapan saja mau kupeluk. Seperti bertemu ganja, aku candu. Tahun depan akan kupersunting saja nampaknya, biar kumiliki seutuhnya. Seru juga membayangkan berdiri di pelaminan kemudian menyalami tamu-tamu sambil memperkenalkannya, “Ini istriku, namanya Kesepian”. . .All Rights Reserved
1 part