Sebaik apapun mereka, aku hanya bisa memilih satu, atau menyakiti keduanya. Karena aku tidak bisa menjadikan dua matahari sekaligus dalam satu langit. Hanya akan ada satu yang bersinar, membagi banyak cercah hangat cahayanya untukku. Tapi bagaimana jika kedua cahaya itu sudah berebut menyelinap masuk dalam ruang hati, sedangkan aku justru sekuat tenaga berusaha menutup setiap celah, padahal kegelapan menyergapku? Bagaimana disaat ada dua pilihan, tapi untuk memilihpun kamu tak diizinkan? -Milka 'The One That Got Away'-
Cerita di private acak. Jadi follow dulu authornya.
Bacalah selama on going, karena setelah tamat part akan dihapus sebagian :)
Siapa yang ingin menjadi yang kedua?
apalagi jika kamu bisa memilih untuk menjadi yang pertama... bahkan jadi satu satunya.
tapi bagaimana jika hatimu lebih pengalah dari akalmu? hatimu lebih lemah dari egomu? hatimu lebih memilih sakit dari pada pergi... bagaimana?
jangan menilaiku, lihatlah bagaimana ini terjadi... cobalah menjadi aku.