Semuanya berawal ketika dia mulai masuk menjadi murid pindahan di kelas ku. Entah ini anugerah atau kutukan, dia membawaku turut jatuh ke dunianya. Berkatnya, dahagaku terhapuskan. Aku senang bisa bersamanya, semua hal yang ku cari tergapai olehku. Tapi, aku memang tidak suka hutang budi. Aku tau, aku akan jatuh cepat atau lambat karena harus membayar hutang budi ini. Tapi, jatuh atau tidak, itu akan jadi pilihanku karena itu hakku untuk memilih. Karena itu tolong mengertilah. Terakhir, aku sayang padamu. _________________________________________ "Aneh, surat dari siapa sih?" Aku mengerutkan dahiku, mencoba menggali ingatanku tentang orang-orang yang kukenal. Nihil, sepertinya aku tidak pernah berteman dengan orang-orang yang menulis surat dengan bahasa klise seperti ini. Entah kenapa aku mulai merasa tak nyaman. Tapi... "Sepertinya aku merindukan sesuatu"