Teruntuk dia yang tak berjodoh ruang dan waktu. .
Ya.., teruntuk Dia yang pernah berlabuh, menepi dan kembali pergi.
Dia yang begitu sadisnya memberikan harapan dan angan, terlalu indah sampai aku lupa terbangun dari irama lamunan petang. sial...,
petang yang berganti malam, secepat itu dia pergi tak berbekas, lenyap bersama surya petang.
Sepi berlaku keras kepala, seolah tak mengerti ini jiwa enggan ia ada.
hanya aksara pilu ini yang menjadi luapan hati jikalau aku ingin dirinya ada.