CAHAYA
  • Reads 201
  • Votes 8
  • Parts 2
  • Reads 201
  • Votes 8
  • Parts 2
Ongoing, First published Sep 20, 2017
....

   "Aku mau mati aja!"

   "Apa-apaan kamu?"

   "Kamu nggak liat mereka mandang aku jijik?! Mendingan aku mati! Kalo aku mati paling nggak mereka cuma ingat kebaikan aku!"

   "Kamu pikir dengan mati masalahmu selesai? Nggak! Kamu bikin orang terdekat kamu sedih. Pikirin itu."

   "Sementara kan? Habis itu mereka nggak sedih lagi. Jadi, biarin aku mati."

   "Dimana otak kamu yang katanya encer itu? Kematian kamu bukan cuma berdampak sama orang di sekitarmu. Tapi kamu juga akan merasakan dampaknya."

   "Aku tenang. Itu yang pasti."

   "Kamu memang bodoh. Asal kamu tahu, mati bikin kamu lebih mudah dilupain. Bikin kamu lebih mudah ditinggalin. Bikin kamu lebih mudah nggak dipeduliin." 

   "Aku nggak apa--" 

   "Satu lagi. Kematian kamu nggak akan diterima Tuhan. Dan kamu, pasti menyesal. Ingat itu."

   Pisau yang ada di tangannya terjatuh begitu saja beradu dengan keras dan dinginnya lantai. Menimbulkan bunyi yang berisik.

   Sesaat kemudian, tubuhnya terasa hangat oleh rangkulan yang familiar. Rengkuhan yang hanya pernah ia rasakan sekali, tapi sangat ia rindukan. 

   Di sana... terasa begitu aman. 

   "Kamu-kita, nggak akan bisa mengembalikan keadaan. Tapi, aku bantu kamu buat keluar. Jadi, jangan menyerah."

© Lionella Ayumi, 2019
All Rights Reserved
Sign up to add CAHAYA to your library and receive updates
or
#54saynotoporn
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Kilian [END] cover
 ARGALA cover
AV cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Argavanil cover
FIX YOU cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan