Story cover for Fairy of The Sun by zahidah1611
Fairy of The Sun
  • WpView
    Reads 224
  • WpVote
    Votes 109
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 224
  • WpVote
    Votes 109
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Sep 23, 2017
"Sebaik-baiknya cinta adalah cinta yang tenang dalam mencintai,  tanpa takut di khianati dan tanpa takut cerita cinta itu akan berakhir." Ucap ku seraya menatap rasi bintang Scorpio dari teropong.

" Sebaik-baiknya Cinta yang mana yang kau maksud, jika Cinta itu tak pernah di ungkapkan, kau hanya takut terkhianati dan takut cerita cinta sendiri mu itu berakhir dengan penolakan, kau juga khawatir pada nasib hati mu yang tidak akan mampu menahan sakit jika itu benar-benar menjadi nyata, bukan?" 
Ucap mantan musuh bebuyutan, yang kini sedang amnesia. 

"Mungkin kau benar, tapi bukankah manusia memang seharusnya menjaga hati mereka masing-masiUhng, apa jadinya jika aku menyerahkan nasib hati ku pada mu, aku yakin dalam 1 menit saja kau tak bisa menjaganya, karena manusia memang di ciptakan egois, unsur cinta dan kasih sayang saja kadang tidak cukup untuk kita mempercayai manusia dalam menjaga hati." 

Aku mulai berdiri dan menatapnya, dy memalingkan wajahnya, tak ingin berdebat lagi, ku jatuhkan tubuhku pada sofa, ku lihat cahaya bulan sabit, tubuh nya semakin melengkung tipis dan memudar. 

Aku memiliki hati yang tak bisa ku atur harus jatuh cinta pada siapa, tapi aku memiliki akal, agar tahu bagaimana mencintai nya dengan sempurna tanpa mengganggu kehidupannya, cinta dalam diam itu, mungkin kau juga akan mengatakan hal yang sama, bahwa itu sebuah hal konyol, tapi mengertilah menyatakan cinta bukanlah solusi yang tepat bagi cinta dalam diam,  dimana cinta itu tahu bahwa hati yang ia cinta tidak mencintainya, cinta dalam diam ini hanya sebuah proses,  untuk diam-diam mencinta, diam-diam melupa dan diam-diam pergi tanpa jejak, karena memaksa hati untuk seketika berhenti mengagumi hanya akan menumbuhkan benci,  dan aku tidak ingin menjadi orang yang sudah konyol,  menjadi orang yang labil pula, membenci namun juga mencinta pada waktu yang sama dan pada hati yang sama pula.
All Rights Reserved
Sign up to add Fairy of The Sun to your library and receive updates
or
#138jenaka
Content Guidelines
You may also like
Don't call it love! by ArmayaA
29 parts Complete
Semesta rasanya tidak berpihak pada Cyntia. Tidak hanya perusahaannya yang sedang berada dibawah roda kehidupan, tetapi neneknya sakit dan terus memaksanya menikah. Orang yang ia cintai dan mencintainya pun hilang tak ada kabar. Tak ada pertolongan rasanya. Pada akhirnya pilihan terburuk muncul. Ah, mungkin tak bisa disebut pilihan. Ia harus melakukan itu dengan terpaksa. Pria yang melukiskan kehidupan kelamnya pun muncul. Konyol rasanya saat pria itu mengajaknya menikah. *** Aku tak tahu apa itu cinta. Bahkan, saat ini bagiku itu satu kata yang abstrak luar biasa. Baginya rasa yang terasa itu cinta, tetapi mengapa rasanya merusak jiwa raga. Bagiku itu bukan cinta, melainkan suatu rasa yang amat hampa. Akhirnya satu kata menjadi beda makna. "Bukankah kau sangat membenciku?" Tanyaku. Ia diam, tanpa menatap mataku. Secara tak sadar aku tersenyum sinis padanya dan aku berusaha menahan rasa kesalku. "Apakah melemparkan susu basi ke wajahku adalah bentuk rasa suka?" Aku mengungkit masa lalu. Matanya pun mulai menatap mataku. Aku takut dengan wajah itu. Di bawah meja tersembunyi tangan gemetarku. Mataku berpura-pura tegar saat bertemu matanya itu. Aku berusaha bicara meski lidahku terasa kelu. Aku berusaha berdiri tegak meski kakiku tak berdaya. Waktunya pergi dari hadapannya. Aku akan katakan terakhir kalinya. "Jangan sebut itu cinta!" "Aku melamarmu bukan karena cinta. Bukankah, seharusnya kau yang memohon padaku agar kita bisa memanfaatkan satu sama lain?"
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
My Little Monster - Completed by octrouble_mg
39 parts Complete Mature
Mata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan matanya lagi. "Hah? Mm... iya," gumamku sambil mengangguk pelan, meski ia tak melihatnya. "Kakak kenapa mabuk?" tanyaku memastikan apa ia bisa di ajak berbicara dengan normal. Lagi pula orang mabuk biasanya akan berkata jujur. Ku pikir dia ada masalah, meski jahat sih jika mendengar curhatan orang yang sedang mabuk, sedangkan aslinya ketika sadar ia akan memusuhiku lagi. Ilsya hanya tersenyum dalam tidurnya. Lantas tak lama bibirnya tiba-tiba melengkung kebawah, terlihat cemberut. Aku nyaris tersedak liur menahan tawa melihat ekspresi wajahnya yang dapat berubah-ubah dengan sendirinya. "Aku nggak suka liat kamu dengan orang lain." Jawabnya dengan raut wajah yang masih sedih. WHAATT?!! Ng-nggak suka, aku dengan yang lain? Sialan Monster ini, meski dalam keadaan mabukpun dia masih bisa membuatku grogi. "Maksud kakak apa?" tanyaku penasaran. "Aku suka kamu, bodoh!" jawabnya lantang, terdengar jelas di telingaku. Jedaaaaaaar...... Siapa yang sangka jika cinta bisa hadir dari rasa benci, dari caci, dari maki. Hinggi bersemi dalam hati tanpa bisa dipungkiri. Cinta ya cinta, tak memandang status, tak mmandang harta, derajat, ras, agama, dan jenis kelamin. Jika cinta telah menancapkan panahnya, siapapun takkan mampu menampiknya.
If we can together by lubiksgarapan
7 parts Ongoing
ruangan itu terasa sunyi hanya ada kegelapan di dalamnya bersama kenangan yang ada. seorang pria terlihat sendirian di atas kasur tak nyamannya, meringkuk sedih sambil menangis. meratapi kisah nya yg terlalu sadis untuk di ingat. kehilangan orang tercinta membuatnya kehilangan kewarasan. ***** "sayang, aku pergi dulu tolong jaga diri baik-baik ya" itu adalah kata terakhir yang terucap dari mulutnya yang ranum. senyuman kecil nya berubah menjadi wajah datar yang desuta belum lihat sebelumnya. tangan yang hangat mencengkeram erat kini melemah dan dingin, tidak ada ada lagi gelak tawa di antara mereka, hanya tangis dan kesedihan yang memenuhi ruangan itu. malam itu dunia terasa seperti runtuh dalam sesaat bagi desuta kehilangan seseorang yang dia cintai sampai saat ini belum dia temukan obatnya. kini tubuh cantik itu akan dipindahkan, para dokter dan staff memastikan bahwa tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan. tubuh mulai diangkat dan ditempatkan di trolly perlahan staff mulai mendorong nya ke kamar jenazah. desuta yg dari awal terlihat tegar dan kuat kini berubah menjadi bayi dewasa yang cengeng ia berteriak dan mulai menangis saat ia melihat trolly di dorong menjauh. beberapa temannya mulai membujuknya utnuk tenang dan ikhlas dan tetap saja tangisan itu memecah keheningan ruangan icu. itulah sedikit sipnosis dari serita ini kalau kalian penasaran bagaiaman kisahnya bisa kalian baca disini................... selamat membaca by lubiks garapan
"Singgah" by MelanyGiomasny
15 parts Complete
#Singgah? Iya dia sekedar singgah dalam hidupku dia sama sekali tidak memikirkan perasaanku,, Diapun tak mendengarkan keluhan hatiku,percuma aku mengeluh atas apa yang dia lakukan" Kakrisa membuatku mengetahui banyak hal tentang hidup,tentang duniaku,mengirimkan adiknya untuk menjagaku menemaniku,,aku menganggap mereka malaikat penjagaku 😇 Lelaki betopi hitam itu akan menjadi separuh dari kebahagiaanku,aku percaya dia lelaki baik,meski mungkin entah kapan memiliki kepastian dalam hubungan cinta ❤ Rasa ini datang begitu cepat, seperti angin ,terasa tapi tidak bisa terlihat Siapapun dia aku menyukainya aku yakin dia lelaki baik 👦 Banyak saksi kebersamaan kita,malam yang di temani Bulan 🌙bintang-bintang 🌟⭐ dan angin malam.. Kebersamaan kita,orang-orang layaknya bintang-bintang lain,ingin menemanimu tapi kamu hanya milih satu bintang untuk menemani hidupmu.. Sylvy,sahabatku dia mengeti banyak hal tentangku,selalu mengertiku,mengetahui apa mauku,ceroboh tapi selalu tau apa mauku.. 👭 Kakreza,adik kakrisa seperti yg aku bilang dia malaikat penjagaku,menjagaku dengan penuh kasih sayang,bertanggung jawab dengan apa ya g di amanati.. 💫kebersamaan aku dan arsya terasa singkat..waktu tak terasa,lama aku menjalani kebersamaan dengannya,jantungku tak berhenti berdetak malam terasa cepat mendetak saat bersamamu,,setelah menjalani hubungan serius kamu memilihnya iya setelah banyak kenangan,kamu memilih bersamaku saat itu lantas kenapa kamu memilihnya saat ini,sungguh hatiku hancur,rasanya tak akan ada kebahagiaan setetes air matapun untukku,kini kamu memilih dia Sungguh tak percaya betapa hianatnya, setelah begitu lama kita berteman bersahabat,kenapa kamu harus menyukai lelaki sama,kenapa kamu harus memilih dia?setelah kamu tau betapa aku mencintainya?💔
You may also like
Slide 1 of 9
Don't call it love! cover
You're Here, But Not For Me cover
My Little Monster - Completed cover
Stay With Me cover
If we can together cover
Secarik kertas usang cover
Narasi patah hati cover
Is LOVE cover
"Singgah" cover

Don't call it love!

29 parts Complete

Semesta rasanya tidak berpihak pada Cyntia. Tidak hanya perusahaannya yang sedang berada dibawah roda kehidupan, tetapi neneknya sakit dan terus memaksanya menikah. Orang yang ia cintai dan mencintainya pun hilang tak ada kabar. Tak ada pertolongan rasanya. Pada akhirnya pilihan terburuk muncul. Ah, mungkin tak bisa disebut pilihan. Ia harus melakukan itu dengan terpaksa. Pria yang melukiskan kehidupan kelamnya pun muncul. Konyol rasanya saat pria itu mengajaknya menikah. *** Aku tak tahu apa itu cinta. Bahkan, saat ini bagiku itu satu kata yang abstrak luar biasa. Baginya rasa yang terasa itu cinta, tetapi mengapa rasanya merusak jiwa raga. Bagiku itu bukan cinta, melainkan suatu rasa yang amat hampa. Akhirnya satu kata menjadi beda makna. "Bukankah kau sangat membenciku?" Tanyaku. Ia diam, tanpa menatap mataku. Secara tak sadar aku tersenyum sinis padanya dan aku berusaha menahan rasa kesalku. "Apakah melemparkan susu basi ke wajahku adalah bentuk rasa suka?" Aku mengungkit masa lalu. Matanya pun mulai menatap mataku. Aku takut dengan wajah itu. Di bawah meja tersembunyi tangan gemetarku. Mataku berpura-pura tegar saat bertemu matanya itu. Aku berusaha bicara meski lidahku terasa kelu. Aku berusaha berdiri tegak meski kakiku tak berdaya. Waktunya pergi dari hadapannya. Aku akan katakan terakhir kalinya. "Jangan sebut itu cinta!" "Aku melamarmu bukan karena cinta. Bukankah, seharusnya kau yang memohon padaku agar kita bisa memanfaatkan satu sama lain?"