Saat Matahari Jatuh di Tanah Jawa
4 parts Ongoing Di Bawah Panji yang Berbeda
Sebastian Ashford datang ke tanah Jawa dengan seragam merah dan panji-panji Inggris yang berkibar angkuh. Baginya, negeri ini tak lebih dari sekadar peta yang harus ditaklukkan, sebuah nama lain dalam daftar panjang kejayaan mahkota. Namun, di balik panas matahari dan aroma cengkih yang terbawa angin, ada sesuatu yang tak tercatat dalam rencananya-sebuah perlawanan yang tak hanya datang dari ujung senjata.
Aninditha Larasati adalah putri tanah ini, darah bangsawan mengalir dalam dirinya, tetapi jiwanya lebih liar dari gelombang yang memukul pantai utara. Ia tak hanya berdiri di balik dinding keraton, menanti nasibnya ditentukan. Ketika ayahnya dipaksa berlutut di hadapan kekuasaan asing, Aninditha memilih berdiri.
Pertemuan mereka bukan di medan perang, melainkan di dalam pendopo, di antara tatapan yang sama tajamnya dengan bilah keris yang tersembunyi di balik selendang. Kata-kata mereka bertarung lebih dulu sebelum pedang terhunus, masing-masing membawa keyakinan yang tak tergoyahkan.
Namun, perang yang paling sunyi adalah perang di dalam hati. Di balik benci yang membakar, di antara ego yang menjulang, sesuatu yang lain mulai merayap pelan-sebuah ketegangan yang lebih berbahaya dari segala bentuk pertempuran.
Di bawah langit yang sama, di tanah yang sama, bisakah dua jiwa dari dunia yang berseberangan menemukan sesuatu yang lebih kuat dari takdir yang telah digariskan?