Teruntuk kamu, Septemberku ♥
  • Reads 30,414
  • Votes 1,948
  • Parts 50
  • Reads 30,414
  • Votes 1,948
  • Parts 50
Complete, First published Oct 01, 2017
Ini dari ku,
      Aku yang dulu hanya sesosok penunggumu yang tidak pernah kamu tahu,
      Aku yang dulu hanya sesosok pemerhati yang tidak pernah kamu pekai,
      
      Lambat laun, setelah waktu berputar mengelilingi dengan begitu banyak keadaan
      Aku mulai memilih untuk mundur dan menyerah
      Entah bagaimana rasanya...
      Berusaha merelakan kamu yang belum sepenuhnya dimiliki sakitnya bukan main
      
      Namun, Tuhan begitu adil dalam membolak-balikan hati,
      Aku tahu segala sesuatu yang hadir didalam hidup siapapun adalah keputusan terbaik bagi dirinya
      
      Sampai dihari ini...
      Aku dan kamu telah menjadi sebuah kata "Kita" 
      Meski memang belum akhir dalam sebuah takdir, tetapi aku selalu berharap kamu yang terbaik
      
      Terima kasih sudah membuatku jatuh setelah jatuh, 
      Terbang tanpa sayap,
      juga, merasa dicintai dengan baik
      Teruntuk kamu, Septemberku ♥
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Teruntuk kamu, Septemberku ♥ to your library and receive updates
or
#355dan
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
20 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Rembulan Yang Sirna cover
Sajak Senja cover
Kumpulan Puisi cover
The Queen Sheyna (END) cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Arrogant vs Crazy  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Aksara Tak Bertuan  cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

30 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025