Really My Friend?
  • Reads 92
  • Votes 10
  • Parts 1
  • Reads 92
  • Votes 10
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 02, 2017
apakah kalian memiliki sahabat? apakah dia selalu mengerti kalian? apakah dia selalu ada untuk kalian?  apakah dia datang ketika dia sedih? dan apakah dia pergi bersama dengan teman lainnya ketika dia merasa senang? Apakah persahabat yang dulu terjalin manis harus hancur begitu saja? Lalu bagaiman ketika sahabat yang dulu tergantikan dengan yang baru? 

*** 
apakah gua masih dianggap sahabat? teman? atau bahkan musuh sama dia?  


***
gua harap gua bisa lupain kalo gua pernah punya sahabat kaya lo - ?
gua juga berharap gitu - ?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Really My Friend? to your library and receive updates
or
#96ullzang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Choose Family  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.