R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤
  • Reads 38,425
  • Votes 7,281
  • Parts 47
  • Reads 38,425
  • Votes 7,281
  • Parts 47
Ongoing, First published Oct 04, 2017
Cerita klasik dimana sekelompok kingka penguasa sekolah yang menyebut diri mereka Dewan Murid, organisasi tertinggi dan dianggap elit di Infinity High School, berlaku dan menindas murid lain seenaknya, hanya saja, bukan tanpa alasan.

Ketua mereka, Kim Sunggyu, berhak menentukan hukuman terbesar di sekolah, yang disebut Kartu Merah, salah satu wewenang resmi yang membuat murid lain enggan berurusan dengan semua anggota Dewan Murid.

Orang yang dijatuhi Kartu Merah biasanya adalah murid yang memiliki kesalahan besar di sekolah. Saat Kartu Merah dikeluarkan, pilihan orang itu hanya dua, segera keluar sekolah, atau...

... hadapi kenyataan terburuknya.

Dilain sisi, Nam Woohyun hanyalah murid pindahan yang mendapat beasiswa di Infinity. Tapi bahkan sebelum ia resmi jadi murid disana, ia sudah mendapat masalah dengan Sunggyu dan para anggotanya.

***

WARNING! BoyxBoy contained story... Please give it a lot of love if you like it and leave if you don't ^-^

Thanks, Khamsahamnida, Makasih :)

Written and graphic by KhaisaRayn @2k17/10/10
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤ to your library and receive updates
or
#13hoya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.