Aku menikah dijodohin oleh temenku. Yaaaaa.... aku memang tidak menolak jika siapapun temenku ingin men-comblangin aku, tapi dengan syarat pria calon standar suamiku. Karna aku percaya bisa saja Tuhan mempertemukan jodohku melalui comblangan temenku, dan akhirnya itu nyata. Aku tidak menyesal/malu bagaimana pertemuan kami bertemu, tapi aku sungguh tidak percaya saja ini jadi nyata. Dia itu cukup mapan, good looking, tinggi juga, tampangnya kalem, yap aku suka sekali cowo" tampang muka kalem, asal tidak menghanyutkan saja hehehehe. Dan aku harap dia orang yang humoris, karna aku suka sekali pria yang humoris. Dan yaa itulah penilaian luar dariku yang aku lihat dari dia, lewat photo hp temenku yang disodorkan padaku. ~ Dia sesuai Ekpetasiku. Yaa kami bertemu di café, berkomunikasi standar lalu tidak lama kami menikah. Aku merasa ada yang ganjal dihubungan ini, entah apa tapi itu nyata. Setelah acara pernikahan kita dia tidak banyak bicara, sungguh aneh. Sekedar basa basi untuk kepoin kehidupanku saja tidak... Apa sih niatnya mengajakku menikah? . . . Aku penulis baru, jadi mohon maaf jika karyaku masih berantakan. Tapi berusaha belajar supaya karyaku menjadi yg terbaik. jangan menilai cerita dari Ratingnya, tapi dari isinya.All Rights Reserved
1 part