Story cover for The Best I've Ever Had by mrs_beruang
The Best I've Ever Had
  • WpView
    Reads 311
  • WpVote
    Votes 45
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 311
  • WpVote
    Votes 45
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Oct 09, 2017
Erishya Putri, seorang penulis dan editor enerjik yang workacholic sedang berada di puncak karirnya, tidak pernah membiarkan seorang lelakipun mendekatinya. Sampai Bara Andika datang dalam hidupnya. Laki-laki dengan pemikiran dewasa dan cerdas yang bisa menyusupi benteng 'anti cowok' Erishya. Dengan kesabaran, kecerdasan, dan rasa humornya, Erishya yakin Bara adalah lelaki yang dikirimkan Tuhan untuk menyembuhkan luka di masa lalunya. Namun kebahagiaan seperti enggan mendekati Erishya karena Bastian Winata muncul di hadapan Erishya tepat di saat dirinya siap untuk merengkuh kebahagiaannya kembali. Sang mantan terindah yang membuat semua keraguan kepada laki-laki kembali membuncah dalam hati Erishya dan menebalkan kembali benteng 'anti cowok' dalam hidupnya. 
Semuanya menjadi lebih rumit saat Erishya menyadari bahwa perasaannya untuk Bastian masih tersimpan dalam di lubuk hatinya.
Kebingunan Erishya untuk melangkah membuat lembaran baru dengan Bara atau memaafkan Bastian dan kembali dengannya membuat Erishya berjuang dengan kekalutan dalam dirinya.
Akankah benteng yang penuh kesakitan itu hancur? Apakah Erishya dapat berdamai dengan masa lalunya dan memaafkan semua rasa sakit di hatinya?
All Rights Reserved
Sign up to add The Best I've Ever Had to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Because ILY [Completed] by RikaAnanda786
51 parts Complete
Akhirnya pintu terbuka sempurna menampilkan Sadena yang tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit penuh infus dan beberapa alat untuk membantu nya bernafas, Qalesya menarik nafas panjang setelah melihat cowok yang tengah tertidur di samping ranjang Sadena sambil memegang tangannya. Qalesya mematung di tempat membelalakan matanya apakah yang ia lihat ini sungguh sungguh. "Qalesya, sebentar tante bangunin dulu Ardano nya ya sayang" Ardano terbangun sambil mengucek mata nya tapi tangan kanan nya masih menggaet tangan Sadena. "Ss-Sya" Ardano mengerjap dan langsung melepaskan genggaman tangan nya, setelah itu ia beranjak bermaksud mendatangi Qalesya "Sya gu-gue" Ardano meneruskan langkah nya ke arah Qalesya yang membisu Qalesya cewek itu melangkah mundur dengan mata yang berkaca kaca, jelas sekali Ardano melihat mata cewek yang selama ini ia sayangi tengah berkaca kaca, tapi mengapa ia memperlakukan Sadena sebegitu nya? Qalesya memutar badan nya bermaksud ingin keluar dari ruangan itu tapi dengan cepat Aradano langsung menarik pergelangan Qalesya "Sya dengerin gue" Ardano tetap menahan Qalesya, ternyata dengan satu hentakan tangan Qalesya berhasil membuat tangan nya terlepas dari tarikan Ardano Cewek berseragam Sma itu berlari di koridor rumah sakit, baru beberapa langkah berlari air mata nya sudah berhasil lolos dan membasahi pipi nya Ardano cowok itu mengacak rambut nya gusar, kali ini adalah kali pertama Qalesya menangis karena tersakiti atas sikap Ardano. Tanpa pikir panjang Ardano langsung mengejar Qalesya "Sya dengerin gue dulu" "Apa? Lo mau bilang apa? Apa lo mau bilang ga ngabarin gue karena hp lo mati, ga bawa charger, lo seneng berduaan sama Sadena? Lo lupa sama gue? Oiya gue bukan siapa siapa lo juga ngapain lo harus ngabarin gue Duh Qalesya bego banget si lo percaya sama sumpah serapah cinta yang isinya bacotan semua"Qalesya menertawakan diri nya sendiri Qalesya "Sya Sadena itu.." ucap Ardano Langsung aja baca ceritanya yaaaaa
Air Mata Elara  by yukipikaa
30 parts Ongoing
"Lingkungan ini sungguh toxic, Sya. Padahal ini SMP impian ku." -Elara Lovelya Evanzha- "Aku bakal terus nemenin kamu dan aku gak mau, El. Lihat kamu punya banyak trauma bullying karena aku tahu rasanya di-bully itu gimana." -Rasya Erga Arsyaka- Cerita ini asli karangan author, jika ada kesamaan itu ketidaksengajaan dan tidak bermaksud melanggar hak cipta. Dan plagiat silahkan pergi jauh ❗⚠️ Mohon maaf karena cerita ini sedikit disertai dengan Bahasa Jawa, dan juga ada kata-kata yang kasar, mohon pengertiannya. °°° Semua orang merasa bahagia ketika ia diterima di salah satu sekolah impian, akan tetapi itu menjadi hal yang berbalik bagi seorang gadis berambut kepang yang bernama Elara. Dia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan apapun saat dia diterima di SMP impiannya, malah yang ia rasakan hanya sebuah kesengsaraan, kebohongan, penyiksaan, bahkan masa putih biru bagi Elara adalah jebakan neraka. Namun, itu berubah setidaknya 40% saat ia bertemu dengan seorang laki-laki tampan yang bernama Rasya, awalnya Elara tidak menyangka jika Rasya selalu baik dan menolongnya walaupun Rasya dikenal begitu cuek dan dingin, bahkan Rasya sering membela Elara saat gadis itu mengalami perundungan. Akankah Rasya bisa membuat Elara bertahan di dalam lingkungan penuh pembullyan yang tidak kenal ampun? °°° Semoga kalian enjoy dengan cerita ini and jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen. Dan hargai penulis dengan cara tidak menjiplak karya nya. Start: 28-9-2024 Finish: - Note: Seluruh chapter sedang direvisi dan sebagian chapter alurnya akan diubah, jadi mohon dimaklumi jika kalian menemukan komentar yang tidak sesuai dengan isi ⚠️.
My Name Is Erwinda by Ka_Erwin
11 parts Complete
"Ayah!" ujar gadis kecil dipelukan Danu. "Aku sayang, Ayah!" ucapnya lagi, dan kali ini Danu benar-benar terharu. Baru kali ini ia dipanggil dengan sebutan Ayah di umurnya yang hampir kepala tiga. Danu mempercepat langkahnya menuju puskesmas terdekat, mengingat gadis itu sudah banyak kehabisan darah, lemas. Saat tiba di depan gedung putih dengan papan nama 'Puskesmas' yang terpasang di bangunan itu, gadis kecil tersebut tidak sadarkan diri lagi hingga ditangani oleh Dokter yang datang dari kota. "Apa anda ayahnya?" tanya sang Dokter usai memeriksa keadaan gadis malang itu. "Hm, a--aku... Aku bukan ayahnya ataupun keluarganya." jawab Danu. "Keponakan saya menemukannya di hutan saat kami mencari kayu bakar!" sambungnya takut dikira penculik apalagi pembunuh oleh orang lain, sungguh ia tak sekejam itu. "Oh, baiklah ikut ke ruangan saya!" Dokter menjelaskan bahwa gadis yang ia temukan itu sekarang sudah membaik, ia sangat bersyukur Danu membawanya tepat waktu kalau tidak mungkin nyawanya sudah melayang. ____ "Aku Arin, namamu siapa?" tanya keponakan Danu pada gadis yang baru pertama kali ia bawa berkeliling semenjak gadis itu dirawat. Gadis itu hanya terdiam, karena sudah lama menunggu uluran tangannya diterima Arin segera menurunkannya. Gadis itu nampak bingung, yang ia ingat hanyalah ayah. Padahal yang ia panggil ayah bukanlah ayahnya, sungguh prihatin. "Erwinda, namamu Erwinda." ucap Danu membuat semua tercengang, termasuk Dani adiknya. "Istrimu, itukan nama istrimu," ujar Arum adik iparnya itu. "Ya, kurasa nama itu cocok untuknya!" senyum kini terlukis di wajah Danu, sebelumnya hanya ekspresi datar yang ia tunjukkan setelah kepergian Erwinda istrinya. Gadis Itupun ikut tersenyum, sepertinya ia menyukai nama yang diberikan kepadanya.
Heartbeat Trauma by AnnisaCullen
7 parts Ongoing
Di sebuah rumah sakit besar dengan trauma center terbaik di Jakarta, Dr. Araya Maheswari, seorang dokter bedah trauma yang dikenal tegas dan perfeksionis, bekerja keras menyelamatkan nyawa di ruang operasi. Ia selalu mengutamakan profesionalisme, mengabaikan kehidupan pribadinya, dan memastikan setiap anggota timnya bekerja dengan standar tertinggi. Di sampingnya, ada Dr. Fero Wiranata, sahabat sekaligus rekan anestesinya sejak kuliah. Mereka telah bekerja bersama selama bertahun-tahun, memahami satu sama lain lebih dari siapa pun. Fero adalah satu-satunya orang yang bisa berbicara santai dengan Araya tanpa merasa terintimidasi oleh sikap dinginnya. Hubungan mereka berjalan di antara batas profesional dan sesuatu yang lebih dalam-sesuatu yang belum pernah mereka akui. Sementara itu, di bawah bimbingan Araya, Dr. Adimas Pratama, seorang dokter bedah muda penuh ambisi, berjuang membuktikan dirinya. Ia kerap berselisih dengan Salsabila Ramadhani, seorang perawat IGD dan bedah yang sama-sama keras kepala dan tidak mau kalah. Namun, di balik perdebatan mereka, ada perasaan yang perlahan berkembang. Ketika serangkaian kecelakaan besar terjadi, tim ini harus menghadapi tekanan luar biasa. Mulai dari menangani korban tabrakan beruntun, operasi darurat di ruang gawat darurat, hingga misi penyelamatan di lokasi bencana bersama Basarnas. Saat mereka berjuang mempertahankan nyawa pasien, mereka juga harus menghadapi perasaan mereka sendiri-ketakutan, kehilangan, dan mungkin, cinta yang tak terelakkan. Di antara kesibukan dan ketegangan hidup di dunia medis, apakah mereka berani mengizinkan diri mereka untuk mencintai? Atau justru perasaan itu akan menjadi beban yang mengganggu tugas mereka?
You may also like
Slide 1 of 10
Because ILY [Completed] cover
My Home ✔ (KARYAKARSA) cover
Bad boy is a good boy for me [END] cover
Air Mata Elara  cover
SYAKIRA (SELESAI)  cover
You're [not] Mine cover
Cinta Lelaki Kedua (TAMAT) cover
My Name Is Erwinda cover
Dangerous Couple [End] cover
Heartbeat Trauma cover

Because ILY [Completed]

51 parts Complete

Akhirnya pintu terbuka sempurna menampilkan Sadena yang tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit penuh infus dan beberapa alat untuk membantu nya bernafas, Qalesya menarik nafas panjang setelah melihat cowok yang tengah tertidur di samping ranjang Sadena sambil memegang tangannya. Qalesya mematung di tempat membelalakan matanya apakah yang ia lihat ini sungguh sungguh. "Qalesya, sebentar tante bangunin dulu Ardano nya ya sayang" Ardano terbangun sambil mengucek mata nya tapi tangan kanan nya masih menggaet tangan Sadena. "Ss-Sya" Ardano mengerjap dan langsung melepaskan genggaman tangan nya, setelah itu ia beranjak bermaksud mendatangi Qalesya "Sya gu-gue" Ardano meneruskan langkah nya ke arah Qalesya yang membisu Qalesya cewek itu melangkah mundur dengan mata yang berkaca kaca, jelas sekali Ardano melihat mata cewek yang selama ini ia sayangi tengah berkaca kaca, tapi mengapa ia memperlakukan Sadena sebegitu nya? Qalesya memutar badan nya bermaksud ingin keluar dari ruangan itu tapi dengan cepat Aradano langsung menarik pergelangan Qalesya "Sya dengerin gue" Ardano tetap menahan Qalesya, ternyata dengan satu hentakan tangan Qalesya berhasil membuat tangan nya terlepas dari tarikan Ardano Cewek berseragam Sma itu berlari di koridor rumah sakit, baru beberapa langkah berlari air mata nya sudah berhasil lolos dan membasahi pipi nya Ardano cowok itu mengacak rambut nya gusar, kali ini adalah kali pertama Qalesya menangis karena tersakiti atas sikap Ardano. Tanpa pikir panjang Ardano langsung mengejar Qalesya "Sya dengerin gue dulu" "Apa? Lo mau bilang apa? Apa lo mau bilang ga ngabarin gue karena hp lo mati, ga bawa charger, lo seneng berduaan sama Sadena? Lo lupa sama gue? Oiya gue bukan siapa siapa lo juga ngapain lo harus ngabarin gue Duh Qalesya bego banget si lo percaya sama sumpah serapah cinta yang isinya bacotan semua"Qalesya menertawakan diri nya sendiri Qalesya "Sya Sadena itu.." ucap Ardano Langsung aja baca ceritanya yaaaaa