Membekap Sepi, Menyusur Sunyi

Pada guridam 12 baris telah kutitipkan rindu yang tak utuh
Dawai dawainya mencerna lumat lumut asa dalam bening sepi
Lalu aku terbekap sepi hingga sunyi mengandeng tanganku mengajak menelusur pada riak dan buih

Pada syair 4 bait telah kusinggahkan sejatinya rasa yang belum sempat tertulis, tapi hendak kucari
Qolbu yang masih saja hangat beradu nafas yang terkadang sesak dan kesal
Terbakar api pada setiap sudut dinding yang berbeda

Hanya kembali ke sukma lah kudekapkan diri, bergelut dan bergulat di pematang aksara yang sedang kuselipkan disetiap nadi yang berdetak dan tak jarang berdenting...

Mengingatmu utuh dan penuh, dalam selaksa sunyimu yang memendam sepi

Ken
10 Oktober 2017
Malam menjelang