Story cover for Private Number by Tamamtan
Private Number
  • WpView
    LETTURE 54
  • WpVote
    Voti 4
  • WpPart
    Parti 3
  • WpView
    LETTURE 54
  • WpVote
    Voti 4
  • WpPart
    Parti 3
In corso, pubblicata il ott 10, 2017
aku terus di hantui oleh sebuah private number yang tiap malam terus menggangguku, dan aku tahu, suara dalam panggilan itu ada adalah suara Tere, dia adalah sahabatku. Namun yang membuatku takut adalah, Tere selalu menangis pada saat dia menelponku, dan satu hal lagi, Tere sudah meninggal!!!
Tutti i diritti riservati
Iscriviti per aggiungere Private Number alla tua libreria e ricevere aggiornamenti
oppure
#129horrorfiction
Linee guida sui contenuti
Potrebbe anche piacerti
Is Died  di Yoga_H
12 parti Completa
Kaki berlumuran darah menjuntai ke bawah. Aku tahu persis, kalau kaki itu tepat menginjak wajahku. Kudongakkan kepala, dan kuratapi seorang wanita tengah terseringai bengis. Tuhan, rambut wanita itu tersangkut di kipas angin. Genangan merah kental membanjiri lantai. Bau amis darah terasa sangat menyiksa indra penciumanku. Bulu romaku berdiri tak karuan. Yang bisa kulakukan hanyalah, berlindung di balik selimut. Tapi apa yang terjadi, seseorang baru saja memasuki selimut yang sama dengaku. Aku yakin kalau orang itu berpostur tubuh sangat kecil. Hal itu bisa kurasakan dari kepalanya yang hanya sampai menyentuh bokongku. Saat itu posisiku lagi berbaring menghadap kanan. Terdapat sosok hantu pria yang bersemayam di toilet perempuan. Ah entahlah, hantu pria itu lebih cocok disebut hantu mesum. Si Hantu Mesum memiliki gigi ompong dan tonggos, serta badannya yang kerdil seperti anak SD kelas 6. Kurasa dia mati karena di-bully. Fiuh ... kasus kematian yang persis seperti film horror. Seorang gadis menyapaku dengan ramah. Dia berkulit pucat dengan noda darah di leher. Luka sayat di lehernya membuat gadis itu kesulitan berbicara. Hantu yang cantik menurutku, dia memiliki bola mata berwarna biru, dan rambut panjang bergelombang. Sayang jika harus mengatakan kalau dia sudah mati. Satu di antara hantu-hantu itu berhasil ke alam baka karena bantuanku. Tapi tidak dengan hantu yang ini. Aku tidak mau mengantarnya ke alam baka, aku benci kalau dia bertemu Tuhan.
Potrebbe anche piacerti
Slide 1 of 9
Is Died  cover
kisah horor: teror jam 12 malam cover
u n k n o w n cover
Kisah Nyata (HOROR) PART I cover
Won't Stop, Don't Stop ✔ cover
All About Shoyo cover
Soulmate (New Version Mate) (END) cover
Takemichi x Mikey  cover
Instagram Sakura [Tamat] cover

Is Died

12 parti Completa

Kaki berlumuran darah menjuntai ke bawah. Aku tahu persis, kalau kaki itu tepat menginjak wajahku. Kudongakkan kepala, dan kuratapi seorang wanita tengah terseringai bengis. Tuhan, rambut wanita itu tersangkut di kipas angin. Genangan merah kental membanjiri lantai. Bau amis darah terasa sangat menyiksa indra penciumanku. Bulu romaku berdiri tak karuan. Yang bisa kulakukan hanyalah, berlindung di balik selimut. Tapi apa yang terjadi, seseorang baru saja memasuki selimut yang sama dengaku. Aku yakin kalau orang itu berpostur tubuh sangat kecil. Hal itu bisa kurasakan dari kepalanya yang hanya sampai menyentuh bokongku. Saat itu posisiku lagi berbaring menghadap kanan. Terdapat sosok hantu pria yang bersemayam di toilet perempuan. Ah entahlah, hantu pria itu lebih cocok disebut hantu mesum. Si Hantu Mesum memiliki gigi ompong dan tonggos, serta badannya yang kerdil seperti anak SD kelas 6. Kurasa dia mati karena di-bully. Fiuh ... kasus kematian yang persis seperti film horror. Seorang gadis menyapaku dengan ramah. Dia berkulit pucat dengan noda darah di leher. Luka sayat di lehernya membuat gadis itu kesulitan berbicara. Hantu yang cantik menurutku, dia memiliki bola mata berwarna biru, dan rambut panjang bergelombang. Sayang jika harus mengatakan kalau dia sudah mati. Satu di antara hantu-hantu itu berhasil ke alam baka karena bantuanku. Tapi tidak dengan hantu yang ini. Aku tidak mau mengantarnya ke alam baka, aku benci kalau dia bertemu Tuhan.