We Got Married Now! :: KookMin, KookGa, VMin, TaeGi
  • Reads 183,741
  • Votes 28,340
  • Parts 68
  • Reads 183,741
  • Votes 28,340
  • Parts 68
Ongoing, First published Oct 12, 2017
#32 in Fanfiction 05-12-2017

'Menikah' dengan seseorang yang selalu di gosipkan dengan kita, bagaimana?
Baik sih, tapi terlalu cuek. Itu kata Jimin.
Manis tapi bawel, itu kata Jungkook.
Ini hanya sebuah cerita yang di buat sedemikian rupa agar pembaca tidak di pusingkan oleh konflik yang ada. Dijamin konflik yang ada akan dibuat seringan mungkin, dan semanis mungkin.

Special Story for Park Jimin's Birthday! My First KookMin story~

Couple: KookMin, KookGa, VMin, TaeGi and others
Genre: Romance, Fluff
Length: Chaptered

Start: 13 Oct 2017
End: Soon

WARNING! Private part on chap 49 and 50!

Hope you like it guys ^^ Happy Reading!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add We Got Married Now! :: KookMin, KookGa, VMin, TaeGi to your library and receive updates
or
#214vmin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Rafa  cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.