"Semua terasa datar tanpa ada relief dalam duniaku. Kau memercikkan warna baru yang belum pernah aku mengerti sebelumnya. Ku berjalan, sedikit berlari, dan selanjutnya ku berhenti. Bukan aku yang ingin berhenti, tapi entahlah.. hatiku memaksa nyali agar tetap disini, didalam rongga hatimu yang jauh dari anganku. Ku terhempas kedalam duniamu. Aku akan tersesat, dan ku tau kau takkan biarkan itu terjadi. Dan saat ini, aku bersamamu. Kau janji tak akan mundur atau bahkan menyerah untukku. Ku ingin pula seperti itu. Sudah kucoba, dan ternyata ku tak bisa. Ku fikir kau pun takkan bisa, tapi ternyata, segala dalam duniamu bahkan masih ikut larut dalam duniaku. Kau tautkan hatimu tuk menguatkanku, tuk meyakinkanku, tuk membiarkanku tetap bersamamu. Karna kita tau bahwa Tuhan tau. Ya! Tuhan tau, bahwa kita layak untuk perang yang lebih hebat dari ini"