Dua tahun bukan perkara yang mudah. Apalagi untuk menunggu. Bahkan banyak orang yang meyerah ketika menunggu itu baru saja berjalan. Tapi tidak untuk Ve. Begitu panggilan akrabnya. Dia rela menunggu dan berjuang menjaga hati seorang diri. Dia menunggu seseorang yang begitu indah di hatinya. Menanti dia kembali. Bahkan ketika seseorang itu hilang tanpa kabar, Ve tetap menunggu. Dia tak pernah bosan. Walaupun hampir setiap hari dia menangis. Pernah dia bertekad melupakan tapi harapan-harapan dihati tetap tumbuh. Ada seseorang mencintainya dengan tulus, tapi tetap dia menolak. Sudah ada nama dihatinya. Haruskah dia bertahan dengan masa lalunya atau melangkah menyambut masa depan?All Rights Reserved