The Timeless Love (sequel Heartache)
  • Reads 7,294
  • Votes 472
  • Parts 6
  • Reads 7,294
  • Votes 472
  • Parts 6
Ongoing, First published Oct 18, 2017
Hai kamu, apa kabarmu sekarang? Bahagiakah dirimu selepas kepergianku? 

Tahukah kamu bagaimana hari-hariku tanpa kehadiranmu?

Hampa....

Kosong....

Air mata selalu menjadi teman terbaikku dimalam-malam panjangku.

Pada suatu titik aku bahkan tak sanggup lagi untuk menyambut datangnya pagi.

Hariku selalu gelap, hitam dan pekat. Tak ada warna, tak ada keceriaan. Hanya ada tangis dan air mata.

Sungguh tak kukira betapa besarnya cinta ini untukmu. Bahkan dengan sakit hati yang pernah kau torehkan, diri ini masih saja tak mampu untuk sekedar membencimu bahkan melupakanmu.

Kata orang waktu bisa menyembuhkan segalanya. Dan sebuah kisah yang baru bisa mengantarkan kebahagiaan yang lain.

Lantas bila diri ini memulai kembali kisah yang baru, akankah bayang-bayang dirimu bisa berhenti menggangguku?

Wahai hati, kumohon ... tetapkan aku pada pilihan yang benar-benar bisa buatku bahagia.

Sequel heartache
All Rights Reserved
Sign up to add The Timeless Love (sequel Heartache) to your library and receive updates
or
#73newyork
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Resusitasi Jantung Hati  cover
Big Man! cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY cover
don't be afraid, papa mama is here cover
SEPA [TRANSMIGRASI BL] cover
Istri Nakal Gus Afan cover
STRANGER cover
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP cover
ALZELVIN cover

Resusitasi Jantung Hati

51 parts Ongoing

"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang." Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok. Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta. Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.