Story cover for Hello Destiny by dilapurnama_
Hello Destiny
  • WpView
    Reads 2,096
  • WpVote
    Votes 124
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 2,096
  • WpVote
    Votes 124
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Oct 19, 2017
"Bertahan atau melepaskan sebuah pilihan yang rumit untukku" ~ Aletta

"Melihat dia tersenyum adalah kebahagiaan terbesar gue" ~ Geo

" Aku mencintainya namun tidak bisa bersamanya"~ Varo

                                   ^^^^^^

Ini kisah tentang Aletta Caroline Gracia. Gadis cantik yang merasa hidupnya dipermainkan oleh takdir. 

Saat semua orang merasakan cinta sesungguhnya, kenapa dirinya tidak? 

Disaat ia jatuh cinta pada seseorang, kenapa takdir dengan mudah memisahkannya?

Aletta merasa takdir tidak adil bagi dirinya, ingin rasanya ia melawan takdir itu. Tapi, takdir tetaplah takdir, tidak ada yang bisa melawan takdir itu sendiri. Suka maupun tidak, kita tetap menjalani takdir kita masing-masing.

Akankah Aletta bisa melewati takdirnya sendiri? Apakah Aletta dapat merasakan cinta sesungguhnya? Dan siapakah yang menjadi cinta sejati Aletta?


[Akan direvisi setelah tamat]
All Rights Reserved
Sign up to add Hello Destiny to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Cheerful Girl [ENDING] by RosyPutri4
53 parts Complete
[UDAH ENDING] PART-NYA BANYAK, TAROH AJA DI READING LIST KALIAN PROLOG Alya menghampiri keluarganya yang sudah duduk manis untuk melakukan makan malam. Disana ada mama, papa, serta kakak laki-lakinya. Makan malam sudah terlaksana. Alya pun memberanikan diri memberi selembar surat pada mamanya. "Surat apa ini?" semua mata tertuju pada selembar surat itu. Mamanya pun membacanya dengan seksama. "Surat peringatan?!" tanya mama dengan nada meninggi "Hm" jawab Alya seadanya. Papa dan kakaknya hanya terdiam. "Kamu abis ngapain di sekolah sampe dikasih surat peringatan?" "Cuma bolos pas pelajaran ke kantin. Terus ketauan guru BK ma" ucapnya sedikit takut namun ini adalah hal yang biasa Alya lakukan ketika membolos. Saking seringnya sampai ia diberi surat peringatan. "Astaga. Cuma?! " mamanya masih tak abis pikir dengan anak perempuannya yang satu ini. "Gak papa. Masa SMA gak boleh terlalu polos. Nakal, yang penting masih pintar" papanya berusaha membela Alya. "Papa ini apaan sih? Alya itu perempuan " mamanya masih berargumen. Kakaknya tak menghiraukan adiknya yang sedang diserang. "Tau, tapi apa perempuan gak boleh nakal dan menikmati masa SMA? Alya itu keturunan papa nakalnya. Kalo Bang Rio tuh kaya mama yang kutu buku" Alya terkekeh mendengar pernyataan papanya. "Sip pah. Aku kan cerdas. Senakal apa pun pasti bakal pinter walaupun gak belajar " Alya menunjukan deretan giginya. Kakaknya pun kini berbicara "Awas aja kalo lo ketauan belajar!!" "Oke siapa takut. Abang itu pinter bukan cerdas kaya aku" belanya sendiri. "Apaan sih, bang kamu gak boleh bilang gitu sama adek. Kamu juga dek, kamu harus tetep belajar" mama menengahi adu mulut mereka. Semenjak itu lah Alya semakin menjadi jadi dalam menikmati masa remajanya. Hanya sekedar nakal sebagai siswa. Tak lebih dari itu. Baca kisah selanjutnya!!
You may also like
Slide 1 of 10
DIA cover
Filantropi [SELESAI] cover
Cold Boyfriend [Ending]  cover
Devilicya [END] cover
The Hearts Wants What It Wants cover
Akhir Sebuah Cerita [SELESAI] cover
RAJAWALI cover
Rain In Laughter [SUDAH TERBIT] cover
Antara Cinta, Waktu, dan Takdir cover
Cheerful Girl [ENDING] cover

DIA

42 parts Complete

-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berurusan sama gue!" Semua siswa yang berada sangat ricuh termasuk genk Alex bertepuk tangan. "Lo gila ya! Gue gak mau!" Satu telunjuk Alex berdiri tepat dihadapan mulut Aletta. Aletta mati kutu. Degupan jantung yang ia rasakan sangat cepat. Ia tak tau harus apalagi. Yang diperlakukan Alex selalu membuatnya semakin diam. "Buat kesalahan sama gue emang harus dikasih pelajaran. Dan lo, gue kasih pelajaran yang mudah salah satunya mencintai gue." Bisik Alex di telinga Letta.