Ketika esok tidak pernah mampu menjanjikan kepastian, selalu ada ruang bagi harapan. Hajar. Jatuh cinta pada keduanya; Sebuah ketidakpastian akan masa depan. "Esok, mungkinkah kau menjadi ketetapan?" Tanya Hajar. "Ini perjalananmu, Hajar. Yakinlah, bersama Allah" bisik Esa di sepertiga malam. Kekuatan cinta adalah anugerah. Kecintaan Hajar kepada Rabb-nya melebihi cintanya kepada apapun. Maka ia ingin membaktikan dirinya menjadi relawan Palestina. Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai perawat yang mengobati luka-luka pejuang Al-Aqsha. Dalam hatinya, tidak pernah terkesan seorang lelaki pun kecuali bapaknya. Kemudian Esa, menjadi Esok yang mengetuk hatinya. Untuk yang pertama. Esa, baginya, perempuan yang baik adalah ia yang mencintai Rabb-nya; seperti Hajar. Namun dihatinya, ada satu nama yang tertinggal. Rumaisha. Siapa Rumaisha? Akankah Hajar goyah ketika cinta bertunas didadanya? Akankah ia menggapai Esok dengan impiannya? "Tali keimanan yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah." (HR. Ibnu Abi Syaibah)