Tak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang sahabat? Bukan rasaku yang hilang tapi sikapmu yang membuatku menyerah untuk menunggu. Salahkah jika akhirnya debaran jantungku ini teralihkan kepada sosok lain yang membuatku terjebak dalam zona nyaman? Maaf jika debaran jantungku ini salah,karena memang didalam sana telah terjadi perang antara hati dan otakku. Apakah mungkin debaran jantung ini mendapat balasan? Warning : Cerita ini menyebabkan irama jantung kalian tak beraturan. Start : 5 Agustus 2018 Finish : 12 Juni 2019 # 21 Senja 18 - 7 - 2019 # 9 Hujan 17 - 8 - 2019 HEARTBEAT 2018 © Aurel