FANTASY-ROMANCE
Book 1 of ARAS Trilogy
ARAS: The Betrayer
Aku hanyalah seorang gadis berusia 18 tahun yang biasa pada umumnya, setidaknya begitu pikirku.
Waktu kecil aku sering melihat monster seperti Boogeyman yang bersembunyi di dalam lemari bajuku, Boggart yang mendekam di bawah kolong tempat tidurku, atau makhluk kerdil gempal berjenggot yang tinggal di lumbung padi milik petani yang kukunjungi saat musim panas, bernama Nisser.
Mom dan Dad dulu mengganggap itu hanya imajinasiku sebagai anak kecil. Tapi hingga aku beranjak dewasa aku masih tetap melihat monster-monster itu. Baik di rumah maupun di jalan, di sudut-sudut kota dinaungi bayangan gedung pencakar langit.
Mom dan Dad mulai khawatir, jadi mereka membawaku ke dokter. Tapi menurut dokter tak ada yang salah dengan otakku. Meski begitu dokter menduga aku mengidap Sindrom Skyzofrenia, dimana aku sering berhalusinasi dan salah menafsirkan apa yang kulihat dan kudengar.
Aku tahu dengan pasti Mom dan Dad sangat khawatir dengan kondisiku. Jadi sekarang aku tak pernah mengungkit soal monster, meski aku masih sering melihat mereka. Aku terus berusaha mengabaikan apa yang kulihat, meyakinkan diriku kalau itu hanya halusinasiku. Toh monster itu tak pernah melukai siapa pun.
Hal itu terus kulakukan hingga bertahun-tahun. Hingga akhirnya satu tahun yang lalu, aku bertemu pria yang melawan sesosok monster yang belum pernah kulihat. Dan sejak pertemuanku itu, aku tahu aku bukan pengidap Sindrom Skyzofrenia atau orang dengan halusinasi yang konyol. Monster itu nyata dan aku salah satu orang yang diberkati dapat melihat mereka.
Hal itu membawaku ke dalam cerita yang mengungkap jati diriku yang sebenarnya. Terjebak dengan dua pria yang sangat aku sayangi dan menanggung kutukan yang nantinya akan menentukan nasib dunia.
Aku hanyalah Nyx. Namaku mungkin berarti Dewi Malam, tapi aku tetaplah aku dan aku hanya akan melakukan apa yang menurutku benar.
Images for cover from www.google.com
Naven tidak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah dalam sekejap. Setelah terbangun di dunia yang bukan miliknya, ia mendapati dirinya berada dalam tubuh Shaka, seorang figuran dalam novel populer yang sering dibacanya.
"Pokoknya jaga jarak 5 meter!" peringat Shaka ke Althair.
Althair terkekeh, menatapnya dengan tajam. "Can not, dear."