Nagisa's Story: Don't Curse at Me, Please!
  • Reads 615
  • Votes 29
  • Parts 29
  • Reads 615
  • Votes 29
  • Parts 29
Ongoing, First published Oct 22, 2017
Seberapa banyak "sebentar" yang kita lontarkan dalam sehari? Seberapa banyak "nanti" yang telah membuat kita menunda keputusan penting dalam hidup kita? Berapa sebenarnya akumulasi dari "sebentar" dan "nanti" yang sudah kita lewatkan seumur hidup kita? Atau mungkin dua tahun terakhir? Mungkin sebenarnya jumlahnya mendekati tiga bulan. Waktu yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan sebuah deadline yang akhirnya harus dikejar secara super maraton dalam waktu 42 jam tanpa tidur. Bila kita menyadarinya, kenapa kita masih saja selalu mengatakan sebentar dan nanti? Jawabannya mungkin, "karena kita masih muda", masa dimana setiap orang melakukan kesalahan dan mengambil pelajaran dari kesalahan kita kemudian berharap untuk tidak mengulanginya. Meski akhirnya terkadang kita terjebak dalam kondisi yang relatif sama dan berakhir dengan kesalahan yang sama juga.
Cerita ini muncul ketika pengerjaan Tugas Akhir yang "sangat menyenangkan", ketika beberapa orang yang merasa senasib dipersatukan, dan ketika akhirnya kami duduk di kursi sebuah perusahaan besar super sibuk tanpa sebuah pekerjaan. Serta ketika kami akhirnya menyadari sesuatu dan berkata, "Oh man, this is just a half of the real world".
Mungkin sebenarnya bukan empat gelas kopi dengan kadar kafein rendah yang membuat kami mampu terjaga hampir dua malam berturut-turut, tapi karena kami mulai menyadari bahwa "ini" adalah suatu tahapan yang harus dilalui. Sama seperti ketika kami semakin keras berteriak untuk menghibur diri dengan, "Hey you! This world is not just about ****ing thesis!" sebenarnya kami semakin menyadari kalau "the next step of our life won't begin without finishing our thesis first."
Seperti kata Gusti, this life is simple selama kita tidak mempersulit segala hal yang sebenarnya mudah. Tapi sayangnya, terlalu sering kita mempersulit keadaaan dengan mencari pembenaran atas kerumitan yang kita perbuat.
All Rights Reserved
Sign up to add Nagisa's Story: Don't Curse at Me, Please! to your library and receive updates
or
#163skripsi
Content Guidelines
You may also like
Protagonis't Little Sister(Ending)  by KentangBogel17
45 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 6) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ Dalam novel berjudul 'kisah untuk Alghafar' karakter laki-laki itu digambarkan sebagai sosok dingin yang tak suka menebar senyum atau tawa dengan bebas. Dijuluki sebagai salah satu pangeran Starling High School yang menempati visual nomor satu diantara keempat sahabatnya yang juga tak kalah menawan, Alghafar nyatanya memiliki perasaan menggebu pada Alethea Mikaela Pradigta teman sekelasnya sendiri. Wajah anggun dan tutur kata lembut Alethea sering membuat sisi liar Alghafar bergejolak ingin mengurung perempuan cantik itu dalam sangkar emasnya, tak jarang semua pria yang dekat dengan Alethea keesokannya dinyatakan meninggal dalam keadaan yang mengenaskan. Namun bagaimana jika sekarang seorang gadis biasa seperti Rachella Meika menempati raga Aristella Michelle Pradigta, tokoh adik kandung Alethea yang sering dijadikan alasan Alghafar untuk mendekati Alethea? Dan bagaimana jadinya jika selama ini praduga Rachel terhadap Alghafar adalah kesalahan besar!!! Rank 🏆 #1 🥇dunianovel (2-11-2024) #2 🥈obsesi (2-11-2024) #1 🥇transmigrasinovel (3-11-2024) #1 🥇redflag (3-11-2024) #2 🥈bucin (3-11-2024) #1 🥇figuran (4-11-2024) #1 🥇psycho (6-11-2024) #1 🥇cute (7-11-2024) #1 🥇stalker (7-11-2024) #1 🥇topeng (7-11-2024) #1 🥇licik (8-11-2024) #2 🥈posesif (8-11-2024) #1 🥇kejam (9-11-2024) #1 🥇dark (16-11-2024)
You may also like
Slide 1 of 10
Jangan Ada Air Mata cover
ALZELVIN cover
Shani & Perintilannya. cover
Be a Good Mother (TAMAT) cover
SEPA [TRANSMIGRASI BL] cover
Transmigrasi - Axelio Welwitschia N. cover
The Light, Its Dark, and Hope cover
Protagonis't Little Sister(Ending)  cover
Gradasi Hati  cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover

Jangan Ada Air Mata

79 parts Ongoing

Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali. "Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!" "Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?" Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.