Retrospeksi di dua kota; Cyberjaya-Putrajaya Apakah yang menjadikan sesuatu tulisan itu sebagai sajak? Saya ingin terus percaya bahawa sajak sebagai genre puisi moden bukanlah sekadar pematuhan rima, pematahan kata, kecenderungan wujudnya gaya bahasa atau sekadar luapan perasaan semata-mata. Sajak merupakan sehimpun kata-kata yang ditemukan wujudnya ketika kita mencari atau tidak, ia perlu kepada suatu desakan yang kuat untuk tumbuh dan menerima tubuhnya sendiri sebagai sebuah sajak. Ketika saya ingin mula menulis sajak, samada terdapat seberkas kata yang menggambarkan nyalarasa atau gambaran nyalarasa awal yang memerlukan kata-kata untuk menghuraikannya; saya namakan dua situasi ini sebagai pucuk api untuk membangunkan sajak. Dengan melihat begini, dapatlah saya menganggap kata-kata tersebut belum terikat dengan apa-apa pematuhan (rima, bunyi), sebaliknya ia boleh berkembang-nyala sebebasnya menurut nyalarasa, sebelum timbunan kata itu menemui jasadnya. Hari-hari Tanpa Mimpi © Karim Mohd, 2017 Foto kulit: 'City' oleh Foundry