Intuisi [END]
  • Reads 8,517
  • Votes 551
  • Parts 20
  • Reads 8,517
  • Votes 551
  • Parts 20
Complete, First published Oct 25, 2017
Kematian bukanlah satu satunya hal yang aku takuti sekarang. 
Namun kini, ketakutan ku hanya satu.
Yaitu takut kepergian ku nanti membuat mu bersedih dan lebih terluka. 

Pergi meninggalkan mu mungkin adalah satu satunya cara,  agar kamu terbiasa hidup tanpa diriku suatu hari nanti. 
Jujur, bukan hanya kamu yang merasa kehilangan dan tersakiti. 
Tapi disini, aku yang lebih merasakan sakit dan kehilangan. 
Harus meninggalkan mu demi kebahagiaan mu. 

Sabarlah sebentar sayang, di kemudian hari nanti, pasti kita akan bertemu lagi. 

Keinginan ku hanya satu, 
Tolong bahagialah tanpa diriku.
All Rights Reserved
Sign up to add Intuisi [END] to your library and receive updates
or
#28mikha
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 20
CERITA ANAK JALANAN cover
Diorama Kata [Antologi Puisi] cover
Cinta Yang Melebur Di Desa [TAMAT] cover
KEJORA |Completed| ✔️ cover
After School [✔] cover
Nightmare in Budapest  cover
FRIENDZONE cover
Rekomendasi cerita wattpad cover
Personal Assistant! cover
VIRGO [COMPLETED] cover
Hangatnya Ranjang Ayah Muda cover
Susu Supir dan Satpam cover
Hi, I Have On Crush You  cover
Saved A Memory  cover
Mysha(21+)  cover
A Million Stories cover
Job Offer: Wifey cover
EVERYTHING, IN TIME  cover
because of my stupidity cover
Heart of Home cover

CERITA ANAK JALANAN

9 parts Complete

Anak jalanan itu. Mereka adalah korban penculikan beberapa tahun silam. Tinggal di sebuah kota besar mungkin menjadi impian banyak orang, tapi tidak bagi anak-anak jalanan yang hidupnya terombang-ambing di tengah kejamnya perkotaan. Bukan tanpa alasan mereka menjadi anak jalanan. Anak-anak itu hadir karena direbut paksa dari belaian orang tua mereka, dijauhkan dari rumah kelahirannya, dijauhkan dari orang-orang tersayang dan mereka dilenyapkan dari pandangan kedua orang tuanya. Mereka disiksa, dipaksa, kelaparan, ketakutan, juga kecemasan setiap kali mereka pulang tanpa membawa uang. Pukulan demi pukulan sudah menjadi hal biasa, namun semua itu membuat jiwa mereka lelah, lelah tersakiti, lelah untuk menangis, lelah merindukan kasih sayang orang tua. Mereka rindu. Mereka ingin pulang. "Ibuu...aku ingin pulang" Hanya tangisan yang bisa mereka luapkan, mereka takut untuk marah, mereka takut untuk berteriak, mereka hanya ingin pulang, pulang ke rumah dimana dulu mereka pernah mengecap hangatnya kasih sayang. Seandainya penculikan itu tidak pernah terjadi, mungkin anak-anak jalanan itu hidup bahagia bersama keluarganya, bersekolah dan bermain, adalah hal yang paling mereka dambakan. -CERITA ANAK JALANAN- Desember 2018.