Aku berdiri di depan area kampus yang ada di depan pintu gerbang, sambil bersandar pada sebuah tiang untuk menunggu hujan reda. Tidak kusangka ternyata ada seorang cowok yang juga sedang kebingungan gara-gara hujan lebat ini. Ketika aku menoleh untuk melihat siapa orang itu, aku terkejut ketika tahu itu adalah Kora, kakak kelas yang jadi gebetanku.
"Kak Kora" sapaku pada cowok disebelahku.
"Ziskya, ya?" balasnya menebak namaku.
"Iya" balasku sambil tersenyum senang gara-gara ia mengingat namaku.
"Ngapain di sini?" tanya Kora padaku.
"Nunggu ujan, Kakak sendiri?"
"Sama. Mau keparkiran tapi malah ujan deres gini" keluhnya padaku.
Tiba-tiba aku teringat kalau ibu tadi pagi menaruh payung di dalam tasku. Aku membuka tasku untuk mengecek keberadaan payungku dan benar ada.
"Mau pinjem payungku enggak, Kak?" tanyaku menawari payung yang baru aku ambil dari dalam tas.
"Boleh. Tapi entar aku susah buat balik kesini lagi, gimana?" tanya Kora ke arahku sambil menunjukan ekspresi kebingungannya.
Aku tak menyangka bakal bisa ngobrol dengan Kora, kakak kelas yang aku sukai sejak pertama kali melihatnya bermain basket di lapangan.
"Gini aja, kalau kakak nggak keberatan. Aku antar kakak sampai tempat parkir, gimana?" usulku yang sebenarnya kesempatan yang aku buat untuk mendekatinya.
"Aku sih nggak keberatan, tapi aku yang merepotkanmu sampai harus nganterin ke tempat parkir" kata Kora sedikit enggan.
"Enggak kog. Bisa nolongin Kakak itu hal yang baik, gimana?" tanyaku lagi.
"Okeylah. Kalau kamu nggak keberatan" jawab Kora yang akhirnya menyanggupi usulanku.
"Mari" kataku yang sudah siap di bawah payung putih yang sudah tersiram air hujan.
Akhirnya aku dan Kora berjalan berdua dalam satu payung di bawah guyuran air hujan. Ini adalah hal yang sangat membahagiakan bagiku, bisa sedekat ini dengan cowok pujaan hatiku.
"Biar aku yang bawa payungnya" kata Kora merebut tangkai payung yang aku pegang.
"I like you, Mr. President."
Iyan ang madalas bukambibig ni Sariah Loralie Calliope kay Conrad Archer-the most popular model student in their campus, superhero ng lahat, at higit sa lahat, ang kaniyang nag-iisang childhood crush at first love.
Since the first day she mets him, she already knew that he is her destiny. Kaya naman ginawa niya ang lahat mapansin lang ng binata. Pero palagi naman siyang nirereject nito. Hindi tuloy malaman ni Sariah kung ano pa ba ang dapat niyang gawin magustuhan lamang ng taong gusto niya.
She was a popular beauty, pinagkakaguluhan ng maraming lalaki, nagmula sa mayamang pamilya, she has it all, pero pagdating kay Conrad, isa lang siyang normal na babaeng pilit pinagsisiksikan ang sarili sa taong hindi naman siya gusto.
Ngunit paano kung ang dating 'I like you' ay magbago? What if Sariah forgets about him, turning her young and sweet love into hatred? Will she continue to pursue her longest desire to win his heart? Or she will soon keep her distance, forget, and unlove him, her unrequited love?