Keberanianmu, menantang keimananku. Pengorbananmu, meluluh lantakkan hatiku. Cinta sucimu, melembutkan sanubariku. Syahadatmu, menggetarkan qolbuku. Wahai Sang Mualaf. Aku tak tahu, kenapa aku menerimamu. Kau begitu berani menemuiku, meski kau bukan seorang muslim. Kau begitu yakin, jika aku akan menerimamu. Dan kau begitu yakin, apapun akan kau siapkan untuk mendapatkan hatiku. Satu hal yang kumau dari dirimu. Syahadatmu.