Story cover for Paper Hearts by RehiaRey
Paper Hearts
  • WpView
    Reads 583
  • WpVote
    Votes 35
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 583
  • WpVote
    Votes 35
  • WpPart
    Parts 8
Complete, First published Oct 26, 2017
Aku dan kamu, sama.
Masing-masing dari kita punya mimpi.
Mungkin impianku dan impianmu berbeda, namun satu yang pasti, aku dan kamu tentu ingin impian itu menjadi nyata.

Ibuku pernah berkata bahwa untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu tidaklah mudah, namun tidak juga tidak mungkin. Selama kamu dan aku berjuang, pasti kita bisa meraih impian kita.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menganggap remeh kita? yang mengucilkan mimpi kita? yang mengatakan mimpi kita adalah hal yang harus kita lupakan?

Ya. Aku tau, aku dan kamu pasti pernah terluka karena hal-hal itu. Pahit memang. Namun, jika kamu mau membuka mata dan hati, suatu saat kamu akan berterima kasih kepada mereka yang menyakitimu.

Disini, ku tuliskan semua ceritaku dalam mewujudkan impianku. Tentang mereka yang mendukungku, tentang mereka yang mematikan harapanku, juga, tentang dia... malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menyemangatiku dikala aku hampir menyerah pada impianku.

Kisah ini kutulis untuk mengenang sakitnya perjalanan menggapai mimpiku, juga, indahnya pelajaran yang kudapat. Kisah ini juga ku tuliskan untuk mengenang indahnya senyumnya.

Untuk impianku...
dan untukmu, yang tau indahnya bermimpi...
All Rights Reserved
Sign up to add Paper Hearts to your library and receive updates
or
#128dreams
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Langit. cover
Langit Senja (End) cover
Be My Husband [REVISI] cover
aku atau dia? || Fenly Un1ty || cover
Perjuangan Yang Tak Dihargai(TAMAT) cover
Writting:No one who can't stop me to achieve my dream✔ cover
Semu [Completed] cover
Yang Terluka cover
Ratusan Hari Mencari Hati cover
SECRET cover

Langit.

9 parts Complete

Dari Langit, untuk senja yang selalu terlihat indah apa adanya. Senja, jujurlah, kau sudah lama kan kehilangan perasaanmu? Kau sudah lama kan mengagumi bumi akhir akhir ini? Aku sudah tau, Senja. Langitmu sudah tau. Senja, harusnya kau tak datang padaku sejak awal. Harusnya kau tak merasa kasihan dengan kesendirianku. Apa aku yang salah, sudah jatuh cinta padamu? Ini bukan perkara tentang hatimu. Ini tentang isi hatiku. Isi hati langit yang bisu. Isi kerinduan semesta yang tak pernah dapat terungkapkan. Senja, mengapa kau masih disini? Mengapa kau masih harus ada di sela sela hari sepiku? Mengapa kau harus menunjukkan tatapan itu padaku? Senja, aku memang kesepian. Tapi bila memang perasaanmu sudah lama berubah, tak apa, pergilah. Senjaku, Langitmu tetap mencintaimu apa adanya. Bahkan saat ia tau kau tidak pernah mencintainya.