Butiran air bening keluar lagi dari sudut-sudut mataku. Aku merasa sangat lelah. Padahal seperti yang tadi Ratna bilang, aku hampir belum melakukan pekerjaan apapun di kantor lembaga kursus Bahasa Inggris dan komputer yang baru mempekerjakanku sebulan terakhir. Posisiku sebagai koordinator Marketing Education menuntut otak kananku agar lebih kreatif dalam menciptakan inovasi baru guna menarik minat siapapun untuk bergabung dengan lembaga kursus ini. Sasaran kami tidak hanya anak sekolah, tetapi juga mahasiswa, karyawan, dan masyarakat umum. Maka aku pun harus selalu tampil prima untuk membawakan presentasi mengenai lembaga kursus ini, baik di sekolah-sekolah, kampus, maupun perusahaan-perusahaan besar yang telah dan akan bekerja sama. Namun saat ini jangankan mengatur staff marketingku, mengatur hati dan otakku untuk berhenti memikirkan Kamal pun aku tak mampu. Air mata tak kuasa ku bendung.