Bermain mahbub dalam penat udara yang begitu pekat, Aku berlabuh namun terjatuh dalam lambaian teka teki pukul tujuh, Aku ingin menggenggam kekuatan mata air yang terkadang Mentari ikut menari. Tersejukan oleh rasa yang samar untuk sekedar menoleh Waktu berhembus pada udara yang terhembus lalu menembus Cahaya yang mengisahkan bagaimana aku berjalan dalam gelapnya jebakan, Berhitung beberapa angka agar aku mengerti bagaimana berprasangka Mengenang kisah sore tadi mengesankan tak juga menegaskan, Aku berlatih untuk tidak tertatih, menepuk pundak agar tak terlena menjadi budak, Bermain sinar agar pulang tak lagi tertukar, Terbanglah seperti debu yang tak menyisakan duka Seperti aku yang masih terlihat terluka.All Rights Reserved