Ya, katakan saja cinta itu tak bisa memilih. Tapi bukankah kita punya iman yang akan menjadi hakimnya. Memilihkan apakah cinta itu baik atau tidak. Maka jika cinta tak bisa memilih, biarkan iman menempati tugasnya untuk memilih. Karena dengan iman seharusnya cinta itu terjaga di ruang bernama doa, bukan bergerilya di sembarang tempat. Karena dengan iman seharusnya cinta menguatkan bukan melemahkan. Karena dengan iman seharusnya ia memberi energi untuk beramal sholih bukan menambah maksiat. Karena dengan iman seharusnya cinta itu terkunci dalam bibir penuh zikir, bukan diumbar dengan sia sia. Karena dengan iman seharusnya cinta itu mendekatkan kita kepada Rabb Yang Maha Cinta, bukan menjauhkan dari-Nya. Demi berhijrah untuk menjadi lebih baik dari masa lalunya yang kelam, Naira Adinda tidak hanya cukup melakukan banyak perubahan dalam dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia memutuskan untuk pergi jauh membelah benua menuju negeri dua nil Sudan sambil melanjutkan studinya. Di negeri itulah ia menemukan banyak hikmah tentang kehidupan. Namun, akankan di negeri itu pula ia menemukan cinta sejatinya? Sebagaimana disana Nil Biru dan Nil Putih dipertemukan.
3 parts