Sera bukanlah tipe cewek SMA yang banyak diceritakan dalam novel atau cerita fiksi remaja kebanyakan -cantik tapi cupu dan akhirnya punya pacar bad boy.
Sera justru item, dekil, jarang keramas, tukang ngerusuh, dan terkenal karena sering buat ulah. Boro-boro pacaran sama bad boy, yang ada bad boy di sekolah aja takut sama Sera.
Kok, tiba-tiba ada yang kasih Sera cokelat dan bunga setiap hari di laci mejanya?
Sera yang penasaran, akhirnya berusaha mencari tahu soal secret admirernya yang setia memberikan hadiah dan juga sepucuk surat untuknya. Ia bahkan berjanji untuk menjadikan sang secret admirer sebagai pacarnya, jika pelakunya memang cowok tulen!
Namun, di tengah-tengah perjalanannya mencari sang secret admirer, Sera malah mengenal sosok Ari, cowok pentolan sekolah musuh yang pesonanya nggak bisa Sera tolak.
Boleh nggak sih, kalau Sera mengingkari janjinya sendiri?
Teman-teman bilang, kisah cinta gue itu pasaran. Naksir tapi cuma bisa memendam (kalo lo bilang gue pengecut, itu artinya bukan hanya gue aja yang lo judge tapi juga jutaan cewek yang naksir diam-diam).
Sebenarnya sih itu udah kelewat lumrah. Yang langka terjadi di realita adalah.... punya sahabat berbeda jenis (cowok cewek maksudnya) dan parahnya lo naksir dia!
Yupss. Itu yang sedang gue alami. Percayalah, rasanya berjuta kali lebih nggak enak dibanding lo naksir cowok terkeren di sekolah. Seakan ada sesuatu yang salah dan nggak pada tempatnya. Wajar sih, karena memang nggak seharusnya ada rasa "cinta" di tengah persahabatan.
Tapi mau gimana lagi? Beruntung buat gue kalo perasaan itu melekat di kedua pihak. Nah, kalo nggak?
Kan sakit.
***
Peniu.