RASA ADINDA PADA BUNDA
  • Reads 4
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 4
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 29, 2017
rasanya suhu mata pada hati telah meleleh karna ia terlalu lelah untuk mananti,

aku sampaikan pada pena karna ia yg slalu mengerti kala aku berkelana,

senjaku tetap menjadi senja dalam ucapan sebait puisi yang mengalun beriringan di setiap ruangnya,

aku bertanya pada cermin, apa aku benar memendam rindu pada senjaku?
mataku bisa berbinar seiring aku melangkah, sedang apa aku ini? meninggal jejak pada senja yang sedang melambai,

Waktu berputar pada udara yang terhembus,

 sejak aku melangkah sajakku terhitung untuk tersusun agar ia tak tertiup hingga terapung,

sedang apa aku ini?

 bahkan udara menarikku untuk tak berfikir tentang diriku,

bunda mengapa hanya melambai pada adinda? 

tak ada lagi syairan cinta yang mampu aku gandakan karna sedikit saja senyum dalam wajah bunda lebih dari syairan cinta,

senjaku bundaku yang kadang letih namun tetap putih hingga rela menahan gelombang perih tanpa mengundang rasa pamrih.
All Rights Reserved
Sign up to add RASA ADINDA PADA BUNDA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
16 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rumah Tanpa Batas cover
Arrogant vs Crazy  cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Rembulan Yang Sirna cover
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
The Queen Sheyna (END) cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Aksara Tak Bertuan  cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover

Rumah Tanpa Batas

27 parts Ongoing

Kumpulan aksara yang lahir dari hati dan jiwa, menyentuh relung terdalam, mengalirkan rasa, menciptakan gema perasaan yang sama, atau mungkin, lebih dari yang pernah terbayang. Sebuah karya dari anak kelas Lab Literary by Wietas.