Menjadi mahasiswa arsitektur bukan hal yang sulit bagi Kay, seorang mahasiswa di Seoul dan kawan-kawannya. Menggila dengan deadline, ngelantur sembari cekikian dengan kopi di tangan kiri dan drawing pen di tangan kanan, atau menerima kelompok acak yang mengganggap sketsa sama dengan bernapas di dalam air . Yang sulit hanyalah menyadari, semua ekspetasinya, ego dan setiap emosi yang tercurah bakal mati sia-sia dari ketololannya sendiri.All Rights Reserved