"Demi Tuhan, cuma modal rok kembang dibawah lutut yang bahkan uda lusuh dan blus polos yang gue yakin bahkan bukan keluaran Gaudi atau Colorbox, dia bisa bikin cowok yang gue taksir dan mahasiswa favorit gue bertekuk lutut dihadapan dia!!!!!" "Apa sih kurangnya gue? Cantik dengan kulit putih bersih dan badan bak Josephine Skriver: Checked, Pintar dengan gelar master yang gue dapat dari University of Queensland: Checked, Kaya dengan rumah megah di Kebayoran Baru dan sebuah CRV hitam: Checked, Modis dengan satu setel Zara yang ditemani dengan tote bag Michael Kors dan sepasang Jimmy Choo di kaki gue : Checked. Dan demi Tuhan, gue punya bokap, Bapak Inderaja tercinta, yang pernah menjadi dekan di fakultas teknik tempat gue mengajar sekarang, yang juga kontraktor paling berpengaruh di Jakarta dengan proyek milyaran, serta nyokap gue yang adalah seorang psikolog handal. Masa uda begitu mata mereka masih nggak ngelihat gue sih?" "Dan kalian tahu yang bikin gue makin emosi, abang kesayangan gue, tempat gue mencurahkan isi hati gue, malah membela itu cewek kampung. Ya Tuhan, itu cewek kampung, lho. Gue kalah sama dia?! DIA BAHKAN MASIH 22 TAHUN DAN DIA ITU MAHASISWA GUE!!!!!!!!!!!!!" ((PANDAWA 5 SERIE :1))