Campus masih begitu sepi di pagi hari, seolah seperti sebuah kota mati yang tak berpenghuni. Bangunan yang sudah nampak tua dan suara kicauan burung yang tak lagi terdengar membuat suasana seolah menghening seketika. Tak tampak gelak tawa para mahasiswa dan mahasiswi yang kerap terdengar di siang atau sore hari. Pemandangan yang dapat di lihat hanyalah pegunungan indah yang menjulang tinggi menghiasi cakrawala campus. Ya, seperti itulah suasana campus di pagi hari. Dan jika di buat peringkat mungkin akulah mahasiswi peringkat pertama untuk kategori datang lebih awal jika ada kuliah di pagi hari.
Tak pernah terpikir sebelumnya, bahwa aku bisa berada di tempat yang semegah ini. Dimana aku bisa menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dan dimana aku bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia. Karena, inginku semula hanyalah sederhana yakni mewujudkan mimpiku meski aku tak perlu harus kuliah di tempat yang megah. Karena bagiku, yang terpenting hanyalah mimpiku. Mimpi yang selama 18 tahun kujaga dan dalam usaha untuk ku wujudkan. Hingga aku tak pernah berhenti untuk berusaha bahkan sampai pada titik terakhirku. Dimana pada akhirnya aku pun menyerah. Bukan menyerah untuk berusaha tapi menyerah pada keadaan yang memaksaku.
*****
" Hai,,Ta,,,,," sapa Nisa, teman sekelasku.
Seketika itu, aku tersentak mendengar sapanya yang terdengar lantang. Hingga lamunku pun musnah seketika.
" Oh, hai Nis,,," Balasku.
" Uh,,tiap kali ada kuliah pagi, selalu deh pasti kamu orang pertama yang duluan datang,,,"
" Em,,,emangnya kenapa,,?" tanyaku.
" Terlalu rajin neng. Kuliah masih 30 menit lagi baru di mulai,,,"
" Biarlah, daripada terlambat mending menunggu lebih awal,,hehe,," tukasku sembari terkekeh.
" Okelah,,,,"
*****
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-