Bagaimana....salah atau tidak?saat hati yang terbengkalai memilih untuk segera menyerah?
Perlahan dan pasti hati menutup semua jendala dalam ruang nya,bahkan mengunci semua pintu bagi mereka yang ingin mencoba untuk masuk.
Aku sempat berfikir,mengapa masih ada saja luka hati saat kita mencintai dengan baik,dengan tulus,dan dengan sabar....
Awal nya,aku tidak pernah peduli dengan hal itu.Aku seolah membujuk hati agar tetap tertuju pada dia,mendamaikan hati dengan "semua" apa yang telah ia balas kan.
"Semua?"
Hahaha... terlalu lucu rasanya membaca kalimat di atas,karna bahkan untuk satu balasan ketulusan hati pun aku tidak pernah merasakan dari dia.
Jangan kan berbalas,bahkan aku pun tidak yakin,satu detik saja apakah dia pernah sesekali memikirkan aku.
Tapi perlahan...
Aku coba membiasakan hati,pelan-pelan terbiasa tanpa harus memikirkan tentang semua ini.
Hingga pada saat ini,aku merasa berhasil melupakan dia yang terdahulu.
Mungkin,memang benar.
segala sesuatu yang bukan jalan nya,memang tak pernah bisa berjalan sekuat apapun di paksakan.
Semoga,
Kamu disana menemukan orang yang tepat.
Dan semoga,
Aku disini bisa bertemu dengan seseorang yang membantu ku memudarkan luka,dan bisa lebih menghargai sebuah usaha hati.
Aku percaya,Allah tidak akan pernah salah memasangkan kepada siapa hamba-Nya nanti akan berbahgia,dan semua ketulusan akan di balas dengan ketulusan.
siapapun nanti nya yang datang,aku harap ia bisa lebih banyak melukis senyum dari pada sekedar menggores luka.
Akan kah yang diharapkan datang?
Entahlah...hanya Allah yang tau.
Satu hal yang selalu aku ucapkan
"Semoga".
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.