Belajar dari luka?
itu terlalu sulit bagi beberapa orang. Terkadang, luka menjadikan seseorang semakin kuat dan terus menjalani kenyataan dunia. Namun terkadang juga luka bisa menjadi penyebab hilangnya tawa seseorang. Pudarnya angan dan keinginan dari hidup seseorang.
Dan mengenai luka, luka selalu tercipta dari orang - orang terdekat. Dari orang - orang yang kita anggap penting dan begitu berarti.
Namun, mengapa luka yang berkaitan dengan hati seratus kali lebih sakit daripada luka yang berkaitan dengan jasmani?
Lalu, mengapa hati yang harus menerima luka yang sesakit itu? Apakah hati memang tercipta untuk menerima rasa sakit? Apa hukum dunia sekejam itu?
Mengapa luka di hati sulit untuk di obati? Apakah karena Ia tak terlihat? Jika demikian, maka kumohon, tolong jangan ciptakan hati untukku. Karena hatiku selalu menerima rasa luka yang mengakibatkan rasa sakit.
Dan demikian, aku tidak ingin mempunyai hati. Aku. Gadis. Tanpa. Hati.
-Audrey Gizyella.
M Y S A D N E S S
Teen fiction by SelaMarsela15