Aku dapat mendengar keributan kecil terjadi disekitarku. Kurasakan sedikit guncangan pada ranjang tempatku berbaring. Seseorang mengangkat tanganku dan mengelus nya lembut kemudian berkata, "Kita akan membuka perban matamu hari ini".
Saat itulah aku tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa lagi melihat indahnya dunia.
.
.
.
Hari-hari kuhabiskan dengan melamun. Menatap jauh ke kegelapan yang menutupi penglihatanku sepenuhnya.
Semuanya terasa kosong.
Sampai suara itu membangunkanku.
"Aku bisa menjadi matamu. Kau bisa percaya padaku. Bergantung padaku".
.
.
.
Tak ada bedanya ketika aku membuka ataupun memejamkan mataku. Namun, malam itu aku memilih memejamkan mataku ketika suara langkah kaki masuk ke pendengaranku.
Benar kata mereka, satu indraku rusak, tapi sebagai gantinya kepekaan indra ku yang lain akan meningkat.
Dan aku sama sekali tidak mensyukuri hal tersebut.
Setidaknya, sampai hari ini.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dokter bilang, sudah tidak ada harapan. Kita harus segera melepas alat bantu pernafasannya".
"Aku tahu. Tapi... Bagaimana aku memberitahukannya pada Jungkook?".
"Bawa ia untuk menemui Taehyung. Setidaknya... Untuk terakhir kalinya".
NamjaXNamja
BoyXBoy
Yaoi
Vkook
Taekook
Bangtan
Angst
Murni imajinasi penulis
Mengandung unsur percintaan sesama jenis
Don't Like Don't Read
Enjoy it
ZoopApp
9/11/2017
Kenyataan pahit harus diterima Taehyung, ketika Jungkook-cinta pertamanya-menghilang tiba-tiba.
Bertahun-tahun ia menunggu, hingga akhirnya Jungkook kembali, tetapi .... "A ... apa?!" Jungkook datang memberikan undangan pernikahan.
Apakah Taehyung akan memperjuangkan cintanya? Atau membiarkan penantiannya selama ini sia-sia?
Jungkook versi lebih dewasa
Taehyung versi remaja
Tapi tetap dom V, boot Kookie
Taekook forever