"Yakin saja pertemuan itu tak akan salah tempat tidak akan salah waktu apalagi salah orang"
_____
"Hoy!"
Serentak mereka kaget dengan suara gue dan sadarkan diri dari pesona cogan yang baru saja masuk kecafe.
"lap tuh iler lu pada! Udah mau jatuh ke makanan kalian, Jorok banget sih!"
"Ahh lu Elv, ngagettin kita aja!" Gerutu Sherry
"Entah nih Elv!" Sahut Assyifa
"Paansih kalian lebay deh, sampai segitunya banget ngeliatin mereka."
"Yah, mentang-mentang lo setiap hari ngeliatin mereka dirumah lo." kata Jovita
"Nggak setiap hari juga lah, buktinya sekarang ngeliatin mereka dicafe bukan dirumah gue."
"Dan asal kalian tau ya, mereka itu nggak setiap hari kerumah gue. Palingan sebulan sekali."
Ya, mereka adalah the gengnya kakak ketiga gue yang bernama Viko. Biarpun mereka gengnya kak Viko, bukan berarti gue deket dan kenal sama mereka. Kalaupun mereka kerumah nggak pernah jumpa gue, karena pas mereka datang kadang gue lagi latihan taekwondo ataupun lagi nongki sama teman-teman gue.
____
"Untungnya lo cewek, dan satu hal lagi lo adeknya sahabat gue!" Katanya
Tanpa ngebales ucapannya barusan, gue langsung nonjok muka cowok yang ada dihadapan gue ini. Selain gue nggak suka ada cowok yang megang gue sembarangan, gue juga nggak suka ada cowok yang bilang kata-kata "Untung cewek!" seakan-akan mereka anggap semua cewek itu lemah dan hanya bisa nangis saat disakiti.
"Lo boleh bilang ke cewek lain kata-kata lo barusan. Tapi jangan sama gue! Muka lo bakal bonyok sama gue!"
Langsung gue ngambil tas dikursi yang gue duduki dan beranjak pergi disusul oleh teman-teman gue. Rasanya gue malas untuk berlama-lama disana, apalagi ada cowok songgong ditambah lagi pengemarnya yang nggak terima idolanya gue perlakukan seperti itu.
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.