"Penyesalan memang tak akan mengubah apa pun. Aku juga sangat membenci penyesalan. Tapi, sekarang aku benar-benar sangat menyesal pernah mengenalmu. Bahkan sampai mempercayakan hatiku padamu. Aku sangat hina kan sekarang?" Hanna tersenyum miris. "Dan penyesalan terbesarku adalah ... ketika aku pernah memaafkanmu." Hanna menunduk begitu dalam. "Jadi jangan buat aku lebih menyesal lagi karena memberikan kesempatan padamu untuk yang ke sekian kalinya." Hanna kembali memohon kali ini. Memohon kebebasannya. "Kau mencintaiku?" tanya Bisma pelan. "Sangat, aku sangat mencintaimu." Hanna mendongak perlahan, "Bahkan aku sudah membuang jauh harga diriku untuk memohon padamu agar tetap di sisiku. Tapi kau memilih Calista. Kau pikir alasan lain apa hingga aku berani berlutut di kakimu di tempat umum selain aku sangat mencintaimu? Tapi aku sekarang sadar, kau hanya memanfaatkan cintaku untuk kesenanganmu." Belum pernah direvisi sama sekali, versi lebih rapi hanya di novelnya ©2018