Story cover for my rooftop by axxmeyxx
my rooftop
  • WpView
    Reads 55
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 55
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Nov 11, 2017
Di tengah hujan deras malam ini Tere duduk sendirian di halte bis sambil merenungkan tentang kejadian beberapa tahun lalu, kejadian yang sangat menyakitkan

"Gue minta maaf Re, gue mohon lo jangan ninggalin gue..." kata Wira sambil menggenggam kedua tangan Tere.

"Lo sendiri lupa gimana caranya ngehargain, tapi minta gue tetap disini setelah berkali kali lo lukain, lo egois Ra" kata Tere dengan tersenyum namun air mata mengalir di pipinya membuat pipinya yang mungil memerah.

Tere melepas perlahan tangannya dari genggaman Wira, lalu berjalan ke arah Kak David, Kak david lalu memeluknya dan menuntunnya ke arah mobil.

Mobil perlahan melaju meninggalkan Wira yang berdiri mematung di tengah hujan, di dalam mobil tere hanya terdiam sambil berfikir -apakah ini akhir dari cerita cintanya?-
All Rights Reserved
Sign up to add my rooftop to your library and receive updates
or
#53like
Content Guidelines
You may also like
Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME) by BetaRizki
6 parts Complete
Tepat di depan mata. Raiya seakan membeku disana, matanya nggak terlepas dari mobil yang baru saja terlempar tepat di depannya. Entah kenapa keadaan seolah semakin mendramatisir, hujan turun dengan derasnya sore itu, memadamkan api yang berasal dari ledakan mobil di depannya. Suara sirine ambulans saling bersautan dengan suara sirine mobil polisi, keadaan semakin kacau. Beruntung, yah Raiya bersyukur seseorang yang berada di dalam mobil itu sudah diselamatkan sebelum mobil meledak. Dan seketika itu pula, tubuh Raiya langsung limbung terjatuh begitu saja, isakan tangisnya semakin jelas terdengar meski di bawah guyuran hujan. Satu patah kata pun nggak bisa terucap, ingin sekali dia menghampirinya yang sudah berada di mobil ambulans, tapi kakinya masih saja membeku di tempat. Hanya sesak yang terasa. "Kak Chi-ko ...." "Dia nggak akan kenapa-kenapa! Ayo Ray, gue anter pulang sekarang!" ajak paksa seseorang yang sudah berdiri sejak tadi di belakang Raiya, tapi Raiya hanya bergeming. Seseorang itu samasekali nggak menduga kalau hal semacam ini akan terjadi. Liontin yang ada di genggamannya seketika terlepas begitu melihat mobil lamborgini hitam yang sangat dia kenal terlempar begitu saja di depan Raiya. Dia dekap Raiya ke pelukannya, menatap nanar ke mobil yang sudah nggak berwujud itu. Hanya satu yang ada di pikirannya saat itu, penyesalan. "Kak Chiko, itu Kak Chiko, nggak, nggak, itu bukan Kak Chiko, pasti itu bukan Kak Chiko, dia bukan Kak Chiko!"
Heartbeats: Di Antara Dua Dunia by LangitAdikara
25 parts Ongoing
"Ketika cinta menjadi denyut terakhir, akankah takdir mengizinkan mereka untuk bersama?" Revan Alastair hidup di dua dunia yang berbeda. Di satu sisi, ia adalah pemimpin yang disegani di geng motor "Falcon," sosok yang tak kenal takut, dingin, dan sulit ditebak. Namun, di balik semua itu, ada sisi lain dari dirinya seorang pemuda yang tersembunyi di balik topeng keberanian, yang setiap hari bergumul dengan rasa sakit tak kasat mata. Penyakit bipolar dan masalah jantung menjadi teman yang tak pernah pergi, membuatnya merasa sendirian meski dikelilingi banyak orang. Rasa sakit itu, baik fisik maupun emosional, semakin nyata ketika malam tiba dan tak ada yang bisa mendengarnya. Di sisi lain, ada Kirana Elara, gadis berjiwa lembut yang selalu merasa terasing dalam hiruk-pikuk sekolah. Terluka oleh perlakuan teman-temannya dan kekurangan kasih sayang dari keluarganya, Kirana terbiasa menyembunyikan air mata di balik senyum manisnya. Hidupnya yang penuh kesunyian mulai berubah ketika ia bertemu Revan, seorang pemuda yang nampak jauh dan tak terjangkau, namun memiliki mata yang menyimpan ribuan cerita. Pertemuan mereka di sebuah malam penuh bintang mengubah segalanya. Kirana mulai melihat sisi lain Revan, sosok yang rapuh dan membutuhkan kehangatan, sementara Revan menemukan ketenangan dalam senyum Kirana yang tulus. Perlahan, mereka mulai menjalin kisah yang tak terduga, saling mengisi kekosongan dalam diri masing-masing. Penyakit Revan yang sering menyerang secara tiba-tiba menjadi tantangan terbesar bagi mereka berdua. Tak ada yang tahu betapa beratnya Revan menjalani hari-harinya. Suatu hari, Revan mengalami serangan jantung yang parah dan berada di ambang kematian. Kirana dihadapkan pada pilihan sulit bertahan di samping Revan atau merelakan kepergiannya. Dalam proses pencarian jati diri dan pergulatan dengan takdir, Kirana menemukan seorang kekasih baru yang memberinya harapan akan kehidupan yang lebih tenang. Namun, di saat ia mulai belajar untuk melepaskan...
Ripples in the Riverside {BL} S1 ✅ by taylorjuuuusss
22 parts Complete
Di Riverside Academy, sebuah sekolah prestisius yang terletak di tepi sungai yang tenang, dua siswa dari latar belakang yang sangat berbeda memulai perjalanan mereka di kelas 11. Leo Hart adalah seorang remaja pendiam yang baru pertama kali memasuki lingkungan sekolah umum setelah menjalani homeschooling selama bertahun-tahun. Dilahirkan dalam keluarga kaya dan dimanjakan, Leo merasa canggung dan terasing di tengah keramaian sekolah yang baru. Keterasingan ini diperburuk oleh kebiasaan menyendiri dan ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan teman-teman sekelasnya. Sementara itu, Victor Hale, yang dikenal dengan sikap dingin dan misteriusnya, adalah siswa yang lebih sering dihindari oleh teman-temannya. Dengan latar belakang keluarga yang penuh trauma dan kekerasan, Victor menutupi luka emosionalnya dengan ketidakpedulian dan kecenderungan untuk menjaga jarak dari orang lain. Kehidupan sehari-harinya dipenuhi dengan perjuangan untuk mengatasi masa lalu yang suram dan mencari cara untuk melindungi dirinya sendiri. Saat Leo dan Victor terlibat dalam serangkaian kejadian tak terduga di sekolah-mulai dari proyek kelompok yang memaksa mereka bekerja sama hingga situasi yang memaksa mereka menghadapi ketakutan dan ketidakamanan masing-masing-mereka mulai menemukan sisi yang tidak pernah mereka tunjukkan kepada dunia luar. Pertemuan mereka tidak hanya mengubah pandangan mereka tentang satu sama lain, tetapi juga tentang diri mereka sendiri. Melalui riak-riak kecil dalam kehidupan mereka-momen-momen sederhana namun penuh makna-Leo dan Victor belajar tentang cinta, persahabatan, dan penyembuhan. Di sepanjang aliran sungai dan keheningan malam, mereka menemukan bahwa terkadang, perubahan terbesar datang dari hal-hal kecil yang tidak terduga, dan bahwa cinta sejati bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga. ***** SECOND PROJECTTTT!!! (p≧w≦q)
AL AL GANG [Complicated] by rtnkrtsr
34 parts Complete
Terdapat dua anak kecil yang gembira sedang bermain ditaman dan bercanda ria. Yang cewek namanya Lexa dan yang cowok namanya Al. "Xa, jangan nangis dong? Nanti aku beliin es klim lagi deh." Kata si cowok agak pelo. "Benelan, tapi yang banyak ya." Kata si cewek berhenti menangis sambil usap ingus nya. "Kita kesana yuk." Ajak si Al ke dua ayunan di taman tersebut. "Ayok." Kata Lexa semangat. Sambil main ayunan mereka berdua bercanda ria. Tapi Lexa takut bilang ini ke Al karena Lexa udah nyaman sama Al walaupun baru beberapa hari kenalnya. "Al." Panggil Lexa agak takut. "Ada apa, Xa?." Jawab si Al sambil ayunin ayunannya si Lexa. "Aku mau bilang sesuatu tapi Al gak boleh malah ya?." Sambil nunjukin kelingkingnya ke Al dan dibalas oleh Al. "Iya aku gak bakal malah kok." Kata La meyakinkan Lexa. "Lexa, besok disuluh papa sama mama pindah ke Belanda dan tinggal disana." Sambil nangis sesegukan karena dia gak bakal ketemu sama sahabatnya lagi. "Kenapa besok? Gak bisa ditunda aja." Dia bertanya sambil peluk Lexa tulus. "Katanya gak bisa, maafin Lexa ya Al. Lexa harus pergi jaga ini baik baik. Kalo Al kangen Lexa pandang aja buku ini." Sambil menyodorkan sebuah notebook yang berisi foto mereka berdua sedang bercanda dan menangis bersama. "Maafin Al ya, udah buat kamu nangis kayak gini. Kalo udah besal nanti kita pasti ketemu kok." Kata Al agak cadel. "Maafin Lexa ya, pasti nanti Lexa kangen banget sama Al." Masih menangis di pelukan Al. Yang bisa mereka lakukan adalah menerima kenyataan bahwa mereka harus berpisah. Dan hari ini mereka hanya menghabiskannya untuk melepas rindu sebelum Lexa pergi ke Belanda.
You may also like
Slide 1 of 8
Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME) cover
Heartbeats: Di Antara Dua Dunia cover
The Bartender (Complete) cover
Calvarie | Revisian [Segera Terbit] cover
Rough Love Full Of Revenge | BL 🔞 cover
Ripples in the Riverside {BL} S1 ✅ cover
AL AL GANG [Complicated] cover
[END] Senior Aggressive  cover

Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME)

6 parts Complete

Tepat di depan mata. Raiya seakan membeku disana, matanya nggak terlepas dari mobil yang baru saja terlempar tepat di depannya. Entah kenapa keadaan seolah semakin mendramatisir, hujan turun dengan derasnya sore itu, memadamkan api yang berasal dari ledakan mobil di depannya. Suara sirine ambulans saling bersautan dengan suara sirine mobil polisi, keadaan semakin kacau. Beruntung, yah Raiya bersyukur seseorang yang berada di dalam mobil itu sudah diselamatkan sebelum mobil meledak. Dan seketika itu pula, tubuh Raiya langsung limbung terjatuh begitu saja, isakan tangisnya semakin jelas terdengar meski di bawah guyuran hujan. Satu patah kata pun nggak bisa terucap, ingin sekali dia menghampirinya yang sudah berada di mobil ambulans, tapi kakinya masih saja membeku di tempat. Hanya sesak yang terasa. "Kak Chi-ko ...." "Dia nggak akan kenapa-kenapa! Ayo Ray, gue anter pulang sekarang!" ajak paksa seseorang yang sudah berdiri sejak tadi di belakang Raiya, tapi Raiya hanya bergeming. Seseorang itu samasekali nggak menduga kalau hal semacam ini akan terjadi. Liontin yang ada di genggamannya seketika terlepas begitu melihat mobil lamborgini hitam yang sangat dia kenal terlempar begitu saja di depan Raiya. Dia dekap Raiya ke pelukannya, menatap nanar ke mobil yang sudah nggak berwujud itu. Hanya satu yang ada di pikirannya saat itu, penyesalan. "Kak Chiko, itu Kak Chiko, nggak, nggak, itu bukan Kak Chiko, pasti itu bukan Kak Chiko, dia bukan Kak Chiko!"