FANA JINGGA (Catatan Dari Sang Pemilik Rindu)

rindu adalah senandung naluri yang bisa hadir kapan saja tanpa kita sadari, rindu enggan pergi, selalu saja menetap, menemani setiap ruang-ruang kosong, sunyi dan sendiri.

aku. seseorang yang berteman dengan sepi, yang selalu merindukan hal yang tidak lagi terjadi, merindukan tawa dan senandung lirih tentang hidupmu.

bila saja kamu terlahir kembali sebagai penghapus rindu ini, mungkin saja hidup tidak serapuh ini. namun, itu hanya anganku. angan yang selalu saja aku doakan agar kelak terjadi.

dulu, kamu yang selalu meminjamkan waktumu untukku, meluangkan detik tiap detik untukku beradu dalam tawa dan memecahkan keheningan.

kamu memberitahuku bahwa sepi itu kejam, sepi hanya berani membuat seseorang merasa takut dan sendiri. namun yang mampu menciptakan kesepian dan mengalahkan kesepian adalah kita sendiri, sebagaimana kita memperlakukannya.

aku selalu saja rindu akan semua bingkisan cerita lama tentang kamu, yang selalu membuatku teduh.

"kamu tahu mengapa bintang dan bulan tetap setia pada malam?" itu pernyataan yang selalu kamu tanyakan padaku saat kita duduk dibangku depan rumahku dengan memandangi bintang-bintang yang bertabur diatas langit yang begitu indah.

"karena bintang tahu, saat bintang dan bulan tak lagi setia dan meninggalkan malam. malam akan sendirian tanpa bulan dan bintang. tidak akan ada yang menemani, orang-orangpun akan lelap dalam tidurnya. itu mengapa mereka tetap setia, karena mereka tidak akan tega membiarkan malam sendiri dan merasa semakin sunyi" itu penjelasan dia lagi.

dia menjelaskan betapa setianya bintang dan bulan kepada malam. tapi dia tidak bisa setia kepadaku, bahkan aku mendengar suaranyapun itu takkan terjadi. aku hanya mampu mengabadikan semua cerita kami dalam hati dan fikiranku.

kamu tetap berada dalam ruang yang tidak akan pernah pergi bahkan hilang, yaitu hati.
*************

beri komentar untuk cerita kali ini, dan jangan lupa disimpan diperpus, dan ikuti terus episode berikutnya :)