DEATH NOTE
  • Reads 78
  • Votes 4
  • Parts 3
  • Reads 78
  • Votes 4
  • Parts 3
Ongoing, First published Nov 13, 2017
Bukan hanya karena dendam dan benci yg membuatku menggoreskan tinta kematian ini.Jiwa iblis dan rasa cinta inilah yang membuatku mencantumkan jiwamu dalam catatan menyeramkan yang akan membuatmu tak dapat kembali menghirup udara didunia ini
                                         ___DEATH NOTE____
All Rights Reserved
Sign up to add DEATH NOTE to your library and receive updates
or
#48kard
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
The Best Of Miracle cover
Duke's Grip cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
brother ; drarry [END] cover
Choose Family  cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences (Flashback Story) cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.