One Fine Night
  • Reads 347,759
  • Votes 38,931
  • Parts 25
  • Reads 347,759
  • Votes 38,931
  • Parts 25
Ongoing, First published Nov 13, 2017
One Fine Night, tentang satu malam yang mempertemukan malam-malam selanjutnya. 

Ali yang merupakan anak tunggal tanpa sosok Ayah menekan dirinya sendiri untuk bekerja, bekerja dan bekerja tanpa melakukan hal-hal yang bisa membuat karirnya redup. 

Prilly oleh orang tuanya hanya ditugasi belajar, belajar dan belajar. Hanya itu saja, ia dilarang melakukan hal-hal yang bisa membuat sekolahnya terganggu.

Tapi semuanya mulai terusik saat malam itu, saat dimana Prilly pertama kalinya terbangun di kamar orang lain dengan seorang lelaki yang sedang memeluknya. Saat dimana Ali ragu-ragu untuk memajamkan matanya disamping seorang perempuan yang sudah dulu terlelap.

Semuanya jadi rumit, mereka lupa pada tugas dasar mereka yang bekerja dan belajar. Karena ada tugas lain; melindungi dan mempertahankan dalam diri mereka.

* * *

A Fanfiction by Marina Natasya
start November 2017
All Rights Reserved
Sign up to add One Fine Night to your library and receive updates
or
#36aliando
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Perfect Wife. (End In Pdf.) cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Little Dumplings cover
Terlanjur sayang cover
After Graduation cover
ANTAGONIS cover
Transmigrasi Jadi Ayah cover
Stars Behind the Darkness  cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Fiction -sungjake✔ cover

Perfect Wife. (End In Pdf.)

22 parts Complete

Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya. "aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah. "baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya. "aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.