52 parts Ongoing Kukira jarak hanya akan membuat kita terpaut, tapi nyatanya, jaraklah yang menguji seberapa besar keinginan kita untuk tertaut
Menyambut rasa diseberang jalan adalah caraku menjemputmu dengan penuh harapan.
Hifza berlari menyebrang jalan tanpa memperdulikan apapun hanya untuk mengejar laki-laki yang dicintainya sampai berakhir dengan mengalami sebuah kecelakaan.
Belum cukup dengan itu, pemberitahuan Sang Ayah bahwa pertunangannya akan tetap berlangsung bulan depan lelaki yang dijodohkan dengannya membuat Hifza semakin hilang akal, bagi Hifza, hidupnya sekarang sudah sangat hancur.
Sama seperti ucapan sang mantan kekasih, menolak dijodohkan, Hifza tidak akan bisa, yang bisa Hifza lakukan adalah pasrah, terpaksa merelakan lelaki yang dicintainya dan resmi bertunangan dengan laki-laki yang ternyata sudah lama dijodohkan oleh keluarganya, Harraz.
Setelah resmi bertunangan, dan sekarang Sang tunangan malah kuliah di kampus yang sama dengannya, Sang Ayah ingin Hifza menjaga tunangannya sebaik mungkin, Hifza tertawa miris sekarang, Hifza berpikir kenapa dia harus menjaga bukannya harusnya dia yang di jaga? Tapi semua pertanyaannya terjawab begitu tahu kalau lelaki yang menjadi tunangannya sekarang adalah seorang laki-laki cacat yang duduk di kursi roda.
Menolak berdebat, Hifza menuruti permintaan Sang Ayah untuk menjaga Harraz dengan baik selama di kampus, Hifza bahkan harus menerima hinaan dari beberapa teman seangkatannya begitu mereka tahu bahkan laki-laki cacat yang selalu Hifza jaga adalah calon suaminya sendiri.
Apa Aya akan marah dan membalas semua ucapan orang yang menilai buruk dirinya? Jawabannya jelas tidak, Aya mengabaikan semua ucapan orang-orang yang menghinanya sama seperti dia mengabaikan hidupnya sekarang, banyak orang bahkan menilai rendah dirinya tapi menurutnya itu tidak penting, dia hanya perlu menjaga Sang Tunangan dan selebihnya menutup telinganya rapat, begitulah Aya menjalani dan menilai hidupnya sekarang, tidak berarti sama sekali.