Pelajaran yang tidak disukai Fanny Andreas, tentu saja Matematika. Berjibun rumus yang menurutnya sia-sia untuk dipelajari. Dia lebih suka membolos daripada mengikuti pelajaran itu. Sampai suatu ketika datanglah guru matematika baru di sekolahnya. Tak disangka guru itu adalah teman masa kecilnya. Bukannya senang justru dia makin sering berbuat ulah, karena tidak menyukai gurunya itu. Padahal kata orang, selain tampan, ramah dan pintar. Tapi kenapa Fanny membencinya? Lalu ketika masa lalu terungkap, akankah Fanny akan tetap membenci teman masa kecilnya atau memilih bersama cinta pertamanya? --- Ketika Benci dan Cinta berada di tempat yang sama, akankah benci akan melebur menjadi benih cinta? Tentang cinta dan cita yang berjalan beriringan seperti sisi rel kerta api untuk menuju tujuan yang sama.