" Assalammualaikum . " Tangan kanan dihulurkan . " Nama saya Taufik Azhari bin Ahmad Rizal . Saudari tentu pernah dengar nama saya , kan ?" Nama saya Nurul Hana binti Abdullah dan maaf , ini kali pertama saya dengar nama encik . " Taufik Azhari ~ Nurul Hana , lelah aku mengejar bayanganmu . Pandang pertama membuat aku nanar mencari si bidadari . Pesonamu memukau pandangan , pilu air mukamu sentiasa segar di ingatan sehingga memadamkan sinisnya pertuturan . Bagaikan satu sumpahan , aku terus mencari siapakah dirimu . Lalu aku sematkan tekad di hati , engkau akan kumiliki dan hanya aku yg berhak menjadi pemilik sekeping hati milikmu . Takdir tuhan menemukan . Kau hadir mengharap pertolongan dan aku pasti tidak keberatan , namun ada balasannya . Mungkin ini satu paksaan . Sungguh bukan niat untuk mengambil kesempatan tapi hanya itu cara yg aku punya agar engkau kumiliki . Akan aku bahagiakanmu , suri hatiku . Nurul Hana ~ Kerana kasihku terhadap irfan , apakah aku wajar dijadikan cagaran? perlukah aku membuat pengorbanan sebesar ini? sudah berulang kali aku katakan tiada cinta di hati untukmu, lalu bahasa apa lagi harus kulafazkan agar kau bisa mengerti? Taufik Azhari, engkau terlaly bijak mengambil kesempatan dalam kesempitan, sehingga aku tidak punya pilihan. Menolak bererti aku kehilangan Irfan, namun menerima bererti perasaanku harus dikorbankan. Aku keliru dalam persimpangan, antara wasiat seorng kakak dan mahu sekeping hati. Yang mana harus aku utamakan ?