Bagaimana caraku menggambarkannya? Kutangkap bayangnya saja anggun tetapi kokoh dari kejauhan. Ketika ia berlarian di bawah guyuran sinar matahari, apapun yang berkibar dalam dirinya tak ubahnya seperti bunga matahari di mataku, penuh kasih sayang dan semangat. Ketika ia duduk merenung di tepian jendela, memandang sesuatu yang tak nyata di depan matanya dan dengan wajah piasnya tak ubahnya seperti butiran salju yang menumpuk di kusen jendela. Yang seperti itulah dia, bunga matahari di bulan Desember.All Rights Reserved